GORONTALO – Dalam kegiatan Halaqah Anti Narkoba yang di gelar oleh Lembaga Kajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PCNU Kota Gorontalo, di Kedai Bapu Toni, Depan Kampus UNG, 28 September 2019, Budayawan yang juga sosiolog Gorontalo, Alim S Niode menjelaskan bahwa dua piranti penting dalam melawan Narkotika dan Obat-Obatan Berbahaya (Narkoba).
Menurut Alim, dua piranti penting untuk melawan narkoba itu adalah nilai dan norma, selain itu pula didukung dengan fungsi-fungsi sosial seperti adaptasi, politik, hukum dan kebudayaan yang harus dijalankan kemudian dirawat.
Alim menjelaskan, Gorontalo memiliki slogan yang sering dimamahbiak, yakni adat bersendi kitabullah dan julukan daerah serambi madinah. Kedua, bagaimana pentingnya norma ini punya kaki, yakni struktur hukum.
“Kalau Bicara ketahanan sosial, dalam budaya Gorontalo dikenal ada ngalaa ‘keluarga’, lalaa, bandalo, lingula, lipu, sampai pohalaa. Keluarga adalah pondasinya,” Ujar Alim seraya menambahkan bahwa pencegahan adalah kemampuan masyarakat untuk bisa mengatasi risiko oleh perubahan sosial.
Fungsi sosial harus bekerja, adaptasi untuk mengatasi guncangan sosial. Selanjutnya yang dibutuhkan tujuan ‘political will’. Fungsi ini harus diintegrasikan, agar di antara high class itu ada kekuatan politik, sehingga harus dihadapi oleh hukum.
Selain itu menurut Alim, bagaimanapun kita bicara, tak ada yang bisa melawan jika disandingkan dengan rasa takut dan malu.
“Sekarang kemaluan-kemaluan itu mengecil, nyaris tidak ada. Dua hal itu tak ada, kecuali di keluarga,” Ujar Alim dan menambahkan yang penting juga keteladanan atau publik figur. (**)