Gorontalo – Sebagai partai baru dan untuk pertama kalinya mengikuti Pemilihan Umum, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mendaftarkan Bacaleg mereka hanya di dua Daerah Pemilihan (Dapil), Yakni Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara. Selain itu juga, PSI mengikutsertakan seorang caleg yang mewakili gender untuk bertarung di DPR RI.
Partai Solidaritas Indonesia yang mengajukan bakal calon yang akan bertarung di Pemilihan Legislatif 2019 mendatang, ke Kantor KPU Provinsi Gorontalo, Senin (16/7/2018). Dari data yang diperoleh, DPW PSI Gorontalo hanya mengajukan calon untuk bertarung di dua dari enam dapil untuk DPRD Provinsi Gorontalo.
“Kami dari PSI mendaftarkan calon untuk DPRD Provinsi hanya ada di dua daerah pemilihan, yakni dapil Kota Gorontalo dan dapil Kabupaten Gorontalo Utara,” kata Ismail Pakudu, wakil ketua DPW PSI Provinsi Gorontalo, saat menggelar jumpa pers usai penyerahan berkas calon.
Ia juga menambbahkan, untuk dapil Kota Gorontalo pihaknya hanya mengajukan 3 calon dari 8 kursi di dapil tersebut. Begitupun di dapil Gorontalo Utara, PSI hanya mengajukan tiga calon dari kursi yang ada di dapil tersebut. “Dengan support dari semua pihak termasuk Bro Ketua, membuat kami tetap bersemangat untuk tampil bersama dengan partai politik yang ada di Gorontalo,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPW PSI Provinsi Gorontalo Hudaya Gobel menyampaikan pihaknya akan tetap berusaha semaksimal mungkin, walaupun PSI masih baru akan mengikuti perhelatan politik di tahun 2019 mendatang.
“Kami tahu persis bahwa kami partai baru, namun bukan berarti kami hanya tampil sekedarnya saja. Setidaknya kami akan berupaya semaksimal mungkin, untuk menghadirkan para Bacaleg yang berkualitas untuk dipilih masyarakat di Pileg nanti,” kata Hudaya.
Dalam kesempatan tersebut, Hudaya juga sekaligus memperkenalkan calon dari PSI yang mewakili gender, untuk bertarung di DPR-RI yang masih berusia 25 tahun atas nama Indriani Suleman. “Kita mencoba menggugah keberenian dari para pemuda Gorontalo, bahwa untuk berpolitik itu bukan hal yang mengerikan. Sehingga kami mencoba menampilkan Bacaleg dari gender, untuk bisa sama-sama bertarung di DPR RI,” tutupnya.
Partai Solidaritas Indonesia hadir sebagai salah satu partai politik baru di Indonesia dan tak ingin hanya sekedar jadi pelengkap untuk meramaikan dunia politik. Sejak awal kemunculannya, menggunakan konsep untuk tidak merekrut kader atau pengurus yang pernah menjadi pengurus di partai lain. Tujuannya adalah kader yang dimiliki PSI memang benar-benar kader yang baru didunia politik, dan diprioritaskan anak muda. (idj)