Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Perikanan dan Kelautan mengasuransikan 865 nelayan. Asuransi dengan premi Rp127.000,00 per orang per tahun itu ditanggung pemerintah alias gratis untuk satu tahun pertama.
Penyerahaan premi secara simbolis diberikan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie usai menggelar Silaturahmi dan Dialog dengan Petani dan Nelayan di Desa Bolihutuo, Kecamatan Botumoito, Sabtu (2/2/2019).
“Asuransi yang pertama diurus dan digratiskan oleh pemerintah provinsi. Setelah berakhir, tahun kedua tolong masing-masing-masing pemilik asuransi memperpanjang sendiri dengan biaya sendiri. Biayanya murah, lebih murah dari harga rokok,” terang Gubernur Rusli Habibie.
Dari sekitar 19.000 nelayan Gorontalo, baru 11.000 di antaranya yang memiliki asuransi. Tahun 2018 lalu ditargetkan ada penambahan 6.000 nelayan namun hanya 2.400 yang sudah memiliki asuransi.
“Manfaatnya apabila bapak-bapak melaut dan meninggal dunia, itu mendapatkan klaim sebanyak Rp200 juta. Ada kecelakaan di darat Rp40-60 juta,” jelas Kadis Perikanan dan Kelautan Sutrisno.
Selain asuransi perikanan, Gubernur juga mendorong petani untuk mengasuransikan sawah dan ternak mereka. Asuransi yang sudah dirasakan manfaatnya oleh Rustam Yusuf, peternak asal Desa Hutamonu, Kecamatan Botumoito, Kabupaten Boalemo.
Bantuan ternak sapi yang ia terima Agustus 2018 lalu mati setelah 3 bulan ia pelihara. Beruntung ia sudah mengasuransikan ternak tersebut dengan premi Rp40.000,00 per tahunnya.
“Saya mendapat klaim Rp10 Juta. Alhamdulillah itu sudah lebih dari cukup untuk membeli sapi baru untuk diternak,” terang Rustam.
Pada Silaturahmi dan Dilaog bersama Petani dan Peternak itu berbagai hal dibahas bersama Gubernur dan jajaran Pemprov. Di antaranya menyangkut peningkatan produksi jagung, harga jual jagung dan berbagai masalah yang dihadapi oleh petani dan nelayan. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo