Pojok6.id (Gorut) – Meski banyak memberikan kritik, saran dan masukan dalam pandangan umum, 5 fraksi di DPRD Gorut menyetujui dan menerima pengajuan Perubahan KUA-PPAS APBD tahun anggaran 2022.
Usai di ajukan dan di bahas pada Rapat Paripurna tingkat 1 Perubahan KUA-PPAS APBD Gorut tahun anggaran 2022, langsung dipacu pembahasannya oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gorut dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Gorut.
Secara regulasi, Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, mengakui bahwa pengajuan Perubahan KUA-PPAS APBD Gorut tahun anggaran 2022 oleh Pemkab Gorut, mengalami keterlambatan dari waktu yang ada.
“Selama 3 bulan menjadi bupati saya mempelajari, kita di pihak eksekutif harus mengikuti irama adanya sistem informasi,” kata Thariq, saat menanggapi atau memberikan tambahan penjelasan terhadap pandangan umum fraksi, Selasa (20/9/2022).
Thariq juga menyebutkan, kalau kemudian terjadi keterlambatan itu masih pola lama. Karena pola sekarang, menggunakan pola dengan sistem informasi semua terbaca dan terdeteksi.
“Dan kalau kita lambat itu merugikan kita semua. Makanya, saya sangat memahami seluruh pandangan fraksi, yang menegaskan urgensi dari ketepatan waktu ini,” ujarnya.
Thariq menambahkan, berrkaitan dengan hal tersebut, pihaknya terus melakukan perbaikan-perbaikan.
“Seperti tiap minggu melakukan monitoring terhadap realisasi program, dan meminta aparat untuk mendahului penyerapan anggaran dari pada perjalanan dinas, kecuali itu dibutuhkan dan diperintahkan,” terangnya.
Dalam pengawasan, lanjut Thariq, tidak lagi dilakukan secara terpusat, tapi dilakukan lewat masing-masing keasistenan.
“Nantinya, masing-masing keasistenan melakukan monitoring secara terus menerus terhadap realisasi program. Dan itu dilakukan dalam rangka percepatan-percepatan,” imbuhnya Thariq.
Sebagai langkah strategis, pihaknya (Eksekutif) akan menerapkan kebijakan strategis percepatan dan ketepatan yang disebut KSPK Gorut terdepan.
“Saya ingin dengan kondisi kita terkebelakang, kita ingin memancangkan bahwa Gorut terdepan. Tentu yang kita bangun dua. Yang pertama, sistemnya dan yang kedua, personality-nya atau SDM,” tukasnya. (Adv)
