Waspadai Penularan Covid-19 Klaster Perkantoran

Penularan
Prevalensi kasus positif covid-19 di Provinsi Gorontalo tanggal 20-25 Juli 2020. (Sumber: Dikes Prov. Gorontalo).

GORONTALO – Warga Gorontalo diminta waspada terhadap penularan covid-19 dari klaster perkantoran. Klaster itu, menurut Juru Bicara Covid-19 Provinsi Gorontalo,Triyanto Bialangi, sudah terjadi di instansi pemerintahan,perbankan dan fasilitas layanan publik. Apalagi, Gorontalo saat ini berada pada penyebaran virus yang masif.

“Bahkan di instansi kesehatan sendiri (sudah tertular). Apa yang dilakukan, seluruh personil di kantor itu dilakukan swab. Hasilnya masih menunggu,” jelas Tri saat memberikan keterangan pers, Minggu (26/7/2020).

Ia mengatakan klaster perkantoran saat ini menjadi rawan mengingat sudah masuk pada adaptasi kebiasaan baru. Para pegawai atau orang yang memiliki gejala sakit diminta untuk jujur memberi informasi ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.

Read More

Deteksi dini diharapkan bisa mencegah lebih banyak lain pegawai yang tertular. Bahkan, gugus tugas merekomendasikan penutupan sementara kantor atau pusat layanan publik jika terjadi penularan yang masif di instansi tersebut.

“Apa lagi banyak pegawainya yang terkonfirmasi positif. Kemarin ada arahan dari ketua gugus tugas untuk jangan dulu membuka pelayanan. Utamanya lembaga keuangan yang terkonfirmasi ada beberapa yang positif. Alhamdulillah mereka mematuhi dan nanti akan dicek lagi jika sudah dinyatakan sembuh,” imbuh Tri tanpa merinci lembaga keuangan mana yang dimaksud.

Untuk mewaspadai klaster perkantoran, gugus tugas provinsi dan kabupaten/kota siap turun ke lokasi untuk mengadakan swab masal jika ada satu dua pegawai terkonfirmasi positif. Ia juga meminta semua pimpinan instansi untuk aktif menerapkan standar protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker dan menjaga jarak.

Sejak Kamis hingga Sabtu kemarin lonjakan positif covid-19 Gorontalo sebanyak 183 kasus. Total kasus hingga Sabtu kemarin sebanyak 798 orang. Rinciannya 30 orang meninggal, 354 sembuh dan 414 lainnya dalam perawatan maupun karantina mandiri.(Adv)

Sumber : Humas

Related posts