Pojok6.id (DPRD) – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wasito Somawiyono, menyampaikan bahwa mengubah komoditas pertanian dari jagung menjadi cengkeh dan pala merupakan langkah yang memungkinkan, meskipun harus mempertimbangkan struktur tanah yang ada.
Menurutnya, edukasi terhadap masyarakat perlu ditingkatkan untuk mengarahkan mereka ke arah ini, mengingat karakteristik topografi daerah yang cukup beragam.
Hal itu disampaikannya, saat ditemui oleh awak media di ruang komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (14/8/2023)
Wasito mengataka bahwa Provinsi Gorontalo, dengan 70% dari wilayahnya memiliki kemiringan di atas 15%, mempunyai kondisi topografi yang mempengaruhi pola pertanian. Wasito menjelaskan bahwa topografi ini menjadi faktor penentu dalam menentukan komoditas yang cocok ditanam.
“Meskipun tidak ada larangan mutlak dalam menanam jagung, pendidikan kepada masyarakat mengenai penanaman yang sesuai dengan kondisi lahan menjadi hal penting,” ujarnya.
Logikanya, kata Wasito, tanaman jagung tidak boleh ditanam di lahan dengan kemiringan di atas 15%, karena memiliki risiko kegagalan yang tinggi
“Oleh karena itu, mengedukasi masyarakat untuk beralih ke komoditas seperti cengkeh pala dan tanaman perkebunan lainnya menjadi solusi yang menarik,” tambahnya
Terakhir, ia mengungkapkan langkah ini akan diarahkan secara bertahap, dengan harapan bahwa setelah penanaman jagung saat ini, dalam waktu tertentu dapat beralih ke penanaman cengkeh pala.
“Potensi ekonomis dari kedua komoditas ini, khususnya cengkeh dan pala memiliki nilai ekonomis tinggi dari berbagai aspeknya,” pungkasnya. (Adv)