KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha mengungkapkan industri rumah sakit di berbagai wilayah di Indonesia, semakin menghadapi tantangan yang berat. Pasalnya, rumah sakit tidak pernah memperkirakan akan mengalami dan merasakan, adanya Unprecedented Pressures atau Tekanan yang Belum Pernah Ada Sebelumnya.
Hal itu dikatakan Wali Kota usai meresmikan langsung Rumah Sakit Umum (RSU) Bioklinik Kota Gorontalo, yang berada tepat di Jalan Panigoro Kelurahan Limba B, Kota Gorontalo, Senin (07/09).
“Seperti populasi menua, obat, dan teknologi baru. Kesadaran konsumen meningkat diikuti peningkatan ekspektasi, meningkatnya tekanan dari lingkungan, penyakit infeksi, dan ancaman bioterorisme, yang saat ini melanda dunia bahkan kita di Kota Gorontalo. Dengan adanya pandemi corona virus disease 2019 (covid-19), biaya malpraktik, tingkat regulasi semakin ketat. Ekonomi kesehatan semakin memburuk, tingkat reimbursement atau pengembalian menurun, tenaga kesehatan terbatas, kesulitan menyesuaikan keterbatasan sumber daya dengan meningkatnya tuntutan pelayanan,” jelas Marten.
Menghadapi tekanan tersebut, lanjut Marten, dunia rumah sakit dituntut untuk melaksanakan manajemen rumah sakit yang efektif, Efisien, produktif. Dan berpusat pada kepentingan pasien, agar rumah sakit mencapai performa yang kompetitif di era persaingan global saat ini.
“Program prioritas Pemerintah Kota Gorontalo salah satunya, adalah kesehatan oleh karena itu peningkatan sarana dan prasarana kesehatan dibutuhkan,” ungkap Marten.
Selain itu, Marten juga mengatakan, pemenuhan kesehatan bagi masyarakat sangat ditentukan oleh mutu layanan pada fasilitas kesehatan. Bagaimana penanganan pasien sesuai standar operasional prosedur. Ketersediaan tenaga dokter. Dokter spesialis, perawat, tenaga ahli kesehatan lainnya, dan tentunya harus ditunjang oleh ketersediaan fasilitas peralatan medis yang canggih dan memadai.
“Saya berharap agar dengan beroperasionalnya RSU Bioklinik ini, selain memiliki misi bisnis karena bersifat multi usaha, juga dapat menjalankan misi sosialnya melayani orang sakit tanpa membedakan status sosial ekonominya. Menggabungkan kedua misi sosio-ekonomi jelas membutuhkan entrepreneurship, serta strategi pengelolaan rumah sakit yang profesional dan mengandung nilai ekonomi tanpa mengabaikan nilai sosial,” harap Marten mantan Ketua Deprov Gorontalo. (adv/rsb)