Banggai – Ratusan nelayan yang ada di Kabupaten Banggai menerima konverter kit BBM ke elpiji, setelah sebelumnya nelayan yang ada di Kabupaten Takalar menikmati konversi tersebut pada bulan September lalu. Dengan konverter kit ini, biaya operasional nelayan melaut jadi lebih hemat, serta lebih ramah lingkungan.
Penyerahan 563 konverter kit bagi para nelayan di Kabupaten Banggai tersebut dilaksanakan di Kecamatan Luwuk, oleh Inspektur V Itjen Kementerian ESDM Murdo Gantoro didampingi Anggota Komisi VII DPR RI Ahmad HI M. Ali, SE dan Bupati Banggai H. Herwin Yatim, serta Sales Executive LPG Industry & Gas Product Pertamina MOR VII Angga Kusuma.
Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII menjelaskan, hal ini dilakukan merupakan bagian dari upaya konversi bahan bakar bagi nelayan kecil dari bahan bakar minyak menjadi bahan bakar LPG.
“Tujuannya membantu peningkatan ekonomi masyarakat nelayan melalui pengurangan biaya operasional melaut, bisa hemat hingga 50 ribu rupiah per harinya. Juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi dari penggunaan BBM,” ujarnya.
Roby menjelaskan, dalam pembagian setiap paket perdana konverter kit BBM ke elpiji ini terdiri atas beberapa komponen, yaitu Mesin Penggerak, Konverter Kit, 2 Tabung LPG 3 Kg dan Isi, Long Tail, aksesoris pendukung lainnya.
Adapun saat ini untuk suplai pasokan elpiji 3 Kg subsidi di Kabupaten Banggai Banggai, dilayani oleh 6 agen dan 1.121 pangkalan. Kebutuhan elpiji bagi nelayan di Sulawesi hingga Desember 2018 diperkirakan mencapai 358.800 tabung.
“Pertamina akan terus memantau ketersediaan LPG di wilayah-wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan konversi LPG bagi nelayan,” ungkapnya.
Rencananya kedepan akan dibuka pangkalan baru yang didirikan khusus untuk melayani nelayan Banggai yang saat ini masih dalam proses kordinasi dan rekomendasi Dinas Kelautan dan Perikanan setempat untuk penentuan titik lokasi.
Tahun ini, alokasi konverter kit untuk nelayan di wilayah Sulawesi terdiri dari Sulawesi Selatan (Bone, Bulukumba, Jeneponto, Selayar, Sinjai, Takalar dan Wajo) sebanyak 5.314 unit. Provinsi Gorontalo (Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo Utara dan Pohuwatu) mendapat 2.798 unit. Sulawesi Tengah (Banggai dan Palu) menerima 1.379 unit dan Sulawesi Utara (Manado dan Minahasa) 1.144 unit. (rls/idj)