KOTA GORONTALO – Tradisi perayaan semarak ketupat yang dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idulfitri juga ikut ditiadakan di Kota Gorontalo. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan, saat tradisi tahunan tersebut berlangsung.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, usai mengikuti rapat Forkopimda Provinsi Gorontalo beberapa waktu lalu, terkait pengambilan sejumlah kebijakan dalam memutus rantai penularan covid -19.
“Pemerintah Provinsi Kabupaten/Kota sepakat untuk meniadakan sejumlah kegiatan, termasuk perayaan lebaran ketupat,” kata Marten.
Guna menghindari terjadinya kerumunan saat perayaan lebaran ketupat, Marten Taha meminta Camat dan Lurah untuk melakukan pemantauan dan pengawasan secara ketat di wilayahnya masing-masing.
“Biasanya menjelang lebaran ketupat, warga membuat panggung hiburan untuk perayaan. Nah tempat seperti itu akan mengundang kerumunan. Saya minta tolong dipantau dan diawasi” kata Marten di hadapan para camat, Senin (17/5/2021).
Tidak hanya warga, ia juga mewanti-wanti ASN Kota Gorontalo untuk tidak ikut merayakan lebaran ketupat secara semarak. Penegasan Marten bukan untuk menghilangkan tradisi lebaran ketupat, namun lebih pada perayaannya.
“Untuk tradisinya silahkan dilakukan bersama keluarga inti saja di rumah masing-masing,” ujar Marten.
Pengaturan aktivitas masyarakat harus dilakukan pemerintah, guna mewaspadai terjadinya lonjakan kasus covid-19 pasca lebaran. (rls/adv)