Pojok6.id (Gorut) – Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, minta untuk penanganan stunting di Gorontalo Utara tidak terfokus pada penanganan kasus yang sudah ada, namun pada pencegahan.
Terlebih lagi angka stunting di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), masih terbilang cukup tinggi dibanding target nasional yang sebesar 14 persen pada 2024 mendatang.
“Kalau kita hanya fokus pada penanganan kasus, maka kita tidak bisa hindari terjadi penambahan kasus. Sehingga semua harus didata, mulai dari usia remaja atau pra nikah, ibu hamil, hingga anak berusia 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan,” ungkap Thariq saat hadir membuka Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Gorut, Senin (12/9/2022).
Sebagaimana dimandatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Thariq juga meminta agar strategi percepatan penurunan stunting mengikuti strategi nasional.
“Yang jelas 5 pilar strategi nasional itu demi menekan prevalensi stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 14 persen pada 2024,” tutur Thariq.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune mengatakan, memang untuk tahun 2022 ini, angka stunting di Gorut belum bisa diukur.
“Hanya untuk data sementara, kita berada di 18 persen. Tapi, itu belum bisa jadi ukuran pasti, karena yang berhak menentukan angka stunting itu dari pusat,” bebernya.
Rembuk stunting ini, lanjut Rizal, telah melalui beberapa tahapan, mulai dari desa, kecamatan hingga tingkat kabupaten.
“Ini musyawarah dalam rangka pencegahan dan pengendalian stunting di Kabupaten Gorut yang berfokus pada pencegahan,” terangnya.
Untuk tahun 2022 ini lokus stunting terpusat di 13 desa. Sementara tahun 2023 lokus terpusat di 19 desa. (Adv)