Pojok6.id (Gorut) – Terkait menurunnya harga jagung, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Gorontalo Utara, Kisman Kuka, berharap pemerintah pusat (Kementerian Pertanian) dapat mengambil tindakan.
“Belum ada permintaan untuk pengiriman keluar. Sehingganya pada perusahaan pengumpul jagung, terjadi penumpukan digudang. Dan satu-satunya jalan untuk mengantisipasi itu, pemerintah pusat membuka kran ekspor,” ungkap Kisman kepada pojok6.id, Senin (29/8/2022).
Di Kecamatan Tolinggula dan Biau saja, lanjut Kisman, harga jagung di wilayah tersebut jatuh hingga pada Rp.2.950.
“Harga dasar yang diberikan oleh pemerintah saja itu pada Rp.3.150, dengan kadar air 17%,” terang Kisman.
Untuk itu, kata Kisman, dirinya merasa kasihan dengan para petani di Gorontalo, lebih khususnya Gorontalo Utara. Pasalnya, biaya untuk produksi sekarang terbilang mahal.
“Contohnya seperti harga benih, pupuk dan pestisida yang sekarang mahal. Sehingganya petani banyak yang mengeluh, terlebih lagi rata-rata petani kita hanya penggarap, jadi wajib membagi hasil dengan pemilik lahan,” tukasnya.
Dengan adanya peristiwa ini, dalam waktu dekat dirinya berencana akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk mencarikan solusi. Dan hasilnya, nanti akan disampaikan kepada Bupati.
Sebelumnya, pada program Ceria Motabi kambungu Sesi Ke-3 di Kecamatan Biau, pihaknya telah mengundang salah satu distributor pupuk organik yang ada di Gorontalo, untuk mensosialisasikan jenis pupuk organik dengan magsud meminimalisir pembelian pupuk kimia yang terbilang mahal. (Adv)