Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat (AMPERA) Gorontalo mendatangi kantor DPRD Provinsi Gorontalo untuk menolak kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) di masa PPKM-Mikro, pada Senin (26/7/2021). Putu Andika, Koordinator Aksi mengatakan dari informasi yang didapat, di masa PPKM-Mikro terdapat enam orang yang diduga TKA masuk di Gorontalo.
“Pagi ini saya kaget menerima informasi, bahwa sebanyak 13 orang TKA asal China telah tiba di Gorontalo pada Rabu kemarin,” Ungkap Wabup Thariq.
Pertemuan antara Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo bersama Aliansi Barisan Rakyat – Bersama Rakyat (Aliansi Bar – Bar) terkait dengan rencana kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) tidak membuahkan hasil. Hal itu pun diakui oleh Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Paris Jusuf. Namun ia menyatakan akan menjadwalkan ulang pertemuan dengan Aliansi Bar Bar.
“Menyangkut TKA yang akan datang, saya sudah meminta ke pihak Gorontalo Listrik Perdana selaku pengembang PLTU Sulbagut I harus ada persyaratan yang ketat. Mereka harus di swab atau rapid test untuk mencegah Covid-19, harus ada data yang jelas berapa jumlah TKA yang dibutuhkan, termasuk spesifikasi dan keahliannya,” jelas Wagub Idris Rahim kepada pengunjuk rasa.
Wakil Gubernur Gorontalo menyatakan akan membentuk tim sosialisasi untuk member edukasi kepada masyarakat terkait kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut) I. Hal itu disampaikannya setelah mendengarkan masukan dari seluruh pimpinan Forkopimda pada rapat koordinasi persiapan kedatangan TKA di aula Kantor Bupati Gorut, Selasa (14/7/2020).
Merebaknya penyebaran virus Corona yang terjadi di Kota Wuhan,China menjadi perhatian serius. Apalagi virus mematikan itu diduga telah menyebar ke beberapa negara sehingga membuat pemerintah disetiap negara melakukan antisipasi agar virus itu tidak terkena ke warganya.
