Bupati Gorontalo,Nelson Pomalingo mengatakan angka stunting di daerah itu mengalami penurunan dari 32 persen menjadi 10.2 persen. Hal ini disampaikannya, usai melaksanakan evaluasi rembuk stunting, tingkat Kabupaten Gorontalo tahun 2020 bertempat di ruang Madani, Senin (13/7/2020).
“Tujuannya adalah bagaiamana perhatian terhadap pertumbuhan anak itu menjadi lebih diperhatikan, karena cuma dua anak dan ada penjarangan. Kalau sudah tidak ada jarak dalam kelahiran, pasti terabaikaan perhatian berupa gizi anak dan pertumbuhannya,” kata Iskandar, Kamis (2/7/2020).
Kami ingin mendorong pelayananya satu minggu satu kali dengan pendekatan ke tiap-tiap dusun, untuk memastikan, yang namanya ibu hamil, anak usia balita itu mendapat layanan kesehatan dengan baik,” ucap Syarif dalam sambutanya dihadapan masyarakat Kecamatan Buntulia.
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (Bunda PAUD) Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, terus mendorong gerakan edukasi mengkonsumsi ikan khususnya untuk anak-anak usia dini di Gorontalo.
“Menegaskan arahan Presiden Republik Indonesia, bahwa ada dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait membangun SDM yang berkualitas yaitu Stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional. Sementara ada dua isu kesehatan lainnya yang juga harus diatasi, yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan, serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri,” ujar Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim saat membacakan Sambutan Menteri Kesehatan RI.
70% ibu hamil terkena Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang dapat mempengaruhi anak terkena stunting. Hal itu dikatakan oleh Kepala Seksi Gizi, Kesehatan Keluarga, Pengendalian Penduduk dan KB, Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi Gorontalo Syafiin Saridin Napu.
“Itu sesuai dengan data riset kesehatan dasar pada tahun 2018. Jadi yang parah itu justru tiga kabupaten/kota yang merah. Jadi rensnya merah, kuning, hijau yang hijau yang paling aman,” katanya.
Menjabat Menteri Kesehatan dalam kabinet Indonesia Maju, Terawan Agus Putranto memiliki visi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Indonesia. Diantaranya permasalahan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan penurunan angka stunting.
Angka stunting di Kabupaten Gorontalo mengalami penurunan hingga 10,7 persen. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo,Rony Sampir saat ditemui usai mengelar pertemuan bersama tim studi komparasi penanganan stunting dan pelaksanaan germas provinsi Kalimantan Selatan. Pertemuan itu berlangsung diruang Madani kantor bupati, Senin (07/10/2019).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, melakukan studi komparasi di Kabupaten Gorontalo, terkait strategi penurunan angka stunting secara signifikan.
