Gorontalo Utara – Langah cepat pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara dalam menangani wabah diare yang menyerang dua daerah di kabupaten tersebut, patut diacungi jempol. Selain mengkoordinir semua pihak instansi kesehatan secara berjenjang dari Dinas Kesehatan, kemudian RSUD Zainal Umar Sidiki dan puskesmas, pemerintah Kabupaten Gorut juga telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Gorontalo.
“Atas kejadian ini, pemerintah provinsi Gorontalo, dalam hal ini Bapak Gubernur menghubungi kami, dimana beliau memandang ini tidak bisa dihadapi Pemda Gorut sendiri. Makanya, kami diminta menghubungi Dinas Kesehatan Provinsi, walaupun beliau (Gubernur) sudah memerintahkan, tapi perlu koordinasi Kabupaten Gorut dan Provinsi. Dan alhamdulillah dari provinsi juga sudah membantu,” imbuh Sekda Gorut Ridwan Yasin, Senin (1/4/2019).
Hingga saat ini, Sekda mengaku, penanganan terhadap para korban terus ditingkatkan. Meskipun dari informasi yang ada, korban meninggal bertambah 1 orang, sehingga saat ini jumlah korban meninggal dunia menjadi 3 orang.
“Kami pun telah menjenguk 1 korban yang dirujuk ke RSUD Aloei Saboe, dimana dalam kondisi kritis. Namun kami pemerintah kabupaten Gorut, terus memantau dan membantu para korban yang mengalami muntaber ini,” ungkapnya.
Ketika ditanya terkait penyebab terjadinya wabah diare ini, Sekda Ridwan Yasin mengaku belum mengetahui informasi pastinya.
“Hanya saja, dari kondisi akhir yang dipandang berdasarkan analisa kedokteran, biasanya wabah diare ini muncul disebabkan berubah-ubahnya iklim atau musim pancaroba,” pungkasnya. (adv/rls)