GORONTALO – Ditangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gorontalo, sampah plastik disulap menjadi rompi yang dapat menurunkan berat badan. Plastik-plastik tersebut dirangkai menggunakan perekat, hingga menyerupai sebuah baju agar dapat digunakan.
Adham Djafar Ngabito, siswa SMK N 1 Gorontalo, Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) mengatakan inspirasi membuat baju plastik tersebut muncul karena karena adanya survei plastik di Indonesia yang cukup tinggi dan budaya diet yang sering ia dapati di lingkungannya.
“Menteri kita yang sebelumnya Susi Pudjiastuti, dia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara kedua yang menyumbang sampah plastik, terbanyak di dunia. Dan yang kedua di sekeliling lingkungan saya orang itu berbondong-bondong untuk menurunkan berat badan akan tetapi mereka cenderung kepada aktivitas diam saja,” kata Adham saat mengikuti Lomba yang digelar oleh Mahasiswa Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo, Selasa (26/11/2019).
Ia mengatakan produk ini hadir untuk mensupport orang-orang yang ingin melakukan diet tanpa harus bergerak banyak. Walaupun demikian ia menyarankan untuk tetap dibarengi dengan olahraga.
“Memang sudah ada yang dijual, tetapi akan lebih baik kan kita itu membuat produk bukan hanya berdampak bagi diri kita sendiri tapi berdampak bagi orang lain bahkan di lingkungan kita sendiri,” katanya.
Untuk membuat sebuah rompi tersebut sangat sederhana. Bahan yang diperlukan hanya plastik bekas yang berbahan alumunium foil dan perekat double tip. Pembuatan rompi tersebut juga masih belum di kembangkan oleh siswa SMK, sehingga masih menggunakan bahan yang cukup sederhana.
“Karena kami menggunakan penelitian kami dengan cukup singkat maka kami menggunakan double tip. Akan tetapi sudah kami uji coba, menaruh air tetap tidak lepas. Tapi lebih bagus menggunakan benang. Sebenarnya pengembangan yang akan kami lakukan saat ini belum kami pikirkan,” kata Adham.
Lebih lanjut Adham menerangkan, ropi plastik berbahan baku alumunium foil itu sudah dilakukan uji coba. Pada uji coba tersebut, dengan rens waktu 3 minggu, ia mengatakan telah mengurangi 370 gram kalori tanpa melakukan aktivitas apapun.
“Satu minggu pertama melakukan penggunaan itu dia tidak berefek apa-apa, tetapi setelah dua minggu dia kalorinya berkurang 200 gram, setelah tiga minggu berkurang sebanyak 370 gram kalori itu dalam aktivitas diam saja,” katanya. (IYS)