SIPARDI, Sistem Pasar Rakyat Digital di Kabupaten Gorontalo

Aplikasi Sistem Pasar Rakyat Digital (SIPARDI) yang diluncurkan oleh Pemkab Gorontalo untuk membantu warga berbelanja di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).(Foto:Tiwi)

LIMBOTO – Pemerintah Kabupaten Gorontalo meluncurkan aplikasi Sistem Pasar Rakyat Digital () di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (). Aplikasi ini diterapkan guna mengurangi kerumunan untuk melakukan transaksi jual beli,khususnya bahan – bahan pokok.

Usai pelaksanaan peluncuran aplikasi SIPARDI, Selasa (5/5/2020), Gorontalo mengatakan harga di aplikasi SIPARDI sama seperti harga di pasar. Untuk memastikan harga, Nelson meminta agar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan kontral harga.Apalagi harga dipasaran cenderung fluktuatif.

“Harga ini kan bisa saja terjadi fluktuatif tergantung dari harga pasar. Nanti ini juga menjadi model kita atau informasi dari kita kalau misalnya ada harga yang sudah melonjak, dari Dinas Perindag akan melakukan kontrol” Urainya

Read More

Lebih jauh Nelson meminta agar Disperindag melakukan evaluasi melalui pendataan dan verifikasi terhadap para penjual. Berdasarkan data yang ada, penjual dan UMKM hampir 40% berada di Kabupaten Gorontalo. Menurutnya hal itu menjadi peluang karena Kabupaten Gorontalo itu berada di sentralnya Provinsi Gorontalo.

“Kabupaten Gorontalo itu berada di sentralnya Provinsi Gorontalo. Sehingga pun kita menjual kemana – mana itu agak gampang karena kita berada disentral” ujarnya”

Ia juga berharap aplikasi SIPARDI tidak hanya untuk Provinsi tapi bahkan mungkin berkembang sampai tingkat Nasional.

” Apalagi hari ini orang tergabung disini ada yang dari luar daerah, dan saya juga sangat optimis karena ini ditunjang SDM kita. Dan hari ini sudah bisa dilihat kelompok yang sudah jalan, semua ini mungkin mulai dari awal dan yang sudah di daftarkan dari awal misalnya kelompok rempah – rempah, sayuran, kue, makanan” urainya memungkasi.(Adv-KT09)

 

Related posts