LOS ANGELES – Bandara Los Angeles setiap tahunnya disambangi 80 juta orang. Banyak dari mereka adalah para wisatawan yang berkunjung ke California untuk menyusuri jalanan Hollywood yang trotoarnya bertabur bintang dan nama artis. Bahkan ancaman virus corona tidak mampu mencegah mereka untuk datang ke sana.
Ketika penumpang penerbangan dari Shanghai tiba, para pegawai bandara dan awak media menyambut mereka dengan mengenakan masker penutup wajah. Wisatawan dari belahan dunia lainnya juga menyatu dengan mereka.
Virus corona banyak membuat orang ketakutan, tetapi tidak cukup menakutkan bagi mereka yang ingin mengunjungi ibu kota industri film Amerika itu. Enrique dan Harvey adalah wisatawan asal Brasil yang berlibur ke sana.
“Cukup menakutkan karena banyak orang mengenakan masker. Kami takut karena kami tidak punya masker…,” kata Enrique.
“Di Brasil, kami tidak terlalu mengkhawatirkannya, tetapi ketika kami tiba di sini… (suasananya berbeda),” jelas Harvey.
Di jalanan Hollywood, jarang ditemui orang yang mengenakan masker. Dr. Muntu Davis dari Badan Kesehatan Kabupaten Los Angeles mengatakan situasi di sana masih terkendali sehingga tidak ada alasan untuk khawatir.
“Silakan bersenang-senang! Kembali saya ingatkan agar Anda sering mencuci tangan, terutama sebelum makan. Jangan sentuh hidung, mata dan mulut Anda terlalu sering. Di luar itu semua, nikmatilah (kota ini)! Jika Anda sakit, jangan pergi karena Anda bisa menularkan penyakit,” jelasnya.
Sebagian besar turis pun tidak tampak terlalu khawatir, seperti Courtney dan Michelle.
“Seperti yang biasa Anda lakukan jika terkena flu: cuci tangan, jangan berbagi minuman dengan orang yang tidak Anda kenal… Dan ketika bepergian menggunakan pesawat atau pergi ke tempat-tempat baru, pastikan Anda menjaga jarak (dari orang lain)!,” kata Courtney.
“Saya tidak takut virus corona. Maksud saya, bisa saja saya tertular, tetapi saya tidak bisa berjalan seharian dengan mengenakan masker. Saya baik-baik saja,” tegas Michelle.
Meski demikian, ada satu kawasan di Los Angeles yang sepi dari kunjungan wisatawan, yaitu kawasan Pecinan. Bangunan-bangunan di kawasan itu awalnya dirancang dengan baik untuk menjadi kawasan yang layak huni. Namun saat ini, bangunan-bangunan itu sepi dari keriuhan pengunjung. [**]
Sumber Berita dan Foto: VoA Indonesia