Gorontalo Utara – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan Yasin dikenal sebagai tokoh yang sering melakukan pemantauan terhadap jalannya pemerintahan di kecamatan-kecamatan se-Gorut. Namun sayang, berbagai isu dan polemik pun muncul, ketika Panglima ASN Gorut ini turun langsung di kecamatan atau desa untuk bertemu langsung dengan masyarakat.
“Saya tegaskan lagi bahwa itu bukan blusukan! saya rasa tidak apa-apa kan saya datangi masyarakat, apalagi masyarakat sendiri yang menghendaki untuk bertemu menyampaikan keluhan-keluhan mereka. Dan siapa saja tentu bisa bertemu, sebab ini juga merupakan bagian dari silaturahmi,” jelas Ridwan, Senin (18/3/2019).
Dihadapan ratusan aparat desa dan ASN di Kecamatan Sumalata Timur, Sekda kembali menegaskan bahwa siapa saja berhak untuk bertemu masyarakat. Dan di mata Panglima ASN tersebut, bertemu masyarakat itu tidak ada batasan.
“Tentu, apalagi kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, Siapapun yang ingin bertemu kita, harus kita layani. Karena saya punya pegangan bahwa namanya Melayani masyarakat haruslah Tanpa Batas,” tegas Ridwan.
Terkait Apel Korpri yang dilaksanakan di setiap kecamatan se-Gorut, Ridwan mengungkapkan akan terus melaksanakan kegiatan itu hingga bulan Mei 2019 nanti, Bahkan jika masih diperlukan, apel tersebut akan dilakukan secara rutin.
“Ya, sesuai jadwal yang kami edarkan, bahwa sampai dengan bulan Mei 2019 kami akan hadir di seluruh kecamatan se-Gorut. Kalau kehadiran kami bisa memberikan warna yang berbeda dan memang diperlukan akan kami sambung lagi sehingga apa yang diharapkan benar-benar terwujud,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ridwan yang biasa disapa Pasisa Ridu itu kembali mengingatkan tentang netralitas ASN dalam pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang. (adv/rls)