POHUWATO – Sekretaris Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Pohuwato, Herman Moigo mengatakan akan melakukan pengerukan sedimentasi akibat aktivitas penambangan menggunakan alat berat tanpa izin di Kecamatan Buntulia.
“Target pengerukan sedimentasi (lumpur) dan pasir sepanjang aliran air yang masuk ke persawahan. Ini tidak lepas dari tanggung jawab APRI,” kata Herman, Selasa (17/11/2020) malam.
Selebumnya aktivitas penambangan emas menggunakan puluhan alat berat telah dikeluhkan masyarakat karena telah berdampak pada lahan sawah milik petani setempat yang memanfaatkan air dari bendungan sebagai sumber air utama sawah warga.
lumpur bercampur dengan pasir dan batu kerikil telah merusak sebagian jaringan pengairan persawahan sebagian besar bersumber dari aktivitas tambang emas Botudulanga Desa Hulawa Kecamatan Buntulia
Dengan dilakukan rehabilitasi jaringan air Herman berharap akan memperlancar pasokan air ke wilayah persawahan warga. Beberapa alat berat jenis excavator dikerahkan untuk memaksimalkan pengerjaan tersebut.
“Dengan demikian, ini dapat menjawab keluhan masyarakat terkait sedimen yang kian tebal masuk ke aliran pengairan sawah warga,” ungkap Herman
Dijelaskan Herman, pengerukan sedimen akan dilakukan secara bertahap. Upaya reklamasi dan rehabilitasi jaringan air persawahan merupakan inisiasi dari pihak pelaku usaha pertambangan.
“Proses reklamasi dan rehabilitasi aliran sungai khusunya bendungan ini tidak lepas dari kontribusi dari para penambang dan pelaku usaha. yang pasti pengerukan akan dilakukan sampai di pintu air yang mengarah ke sawah,” jelas Herman.(Nal)