GORONTALO – Memiliki keterbatasan fisik maupun mental sedianya bukanlah menjadi penghalang bagi seseorang untuk bisa berkarya dan dapat hidup normal di tengah-tengah masyarkat. Termasuk, apa yang dialami oleh para penyandang tunarungu.
Dalam waktu dekat ini anak-anak di sanggar belajar tunarungu “Hellen Wimberty Gorontalo” mendapat tawaran untuk bermain sebuah film dokumenter, hal ini diungkapkan oleh pendiri sanggar tunarungu Ellen Podungge, Sabtu (09/01/2021).
“Insyaallah akhir bulan ini kami akan syuting, dan sanggar tunarungu sebagai pemerannya, ini film dokumenter tapi ada dramanya juga dan film ini bercerita tentang motivasi saya membuat sanggar,” ungkap Ellen saat diwawancarai lewat pesan WhatsApp
Lanjut Ellen, dengan adanya pembuatan film dokumenter ini ia merasa sangat bangga. Sebab, bisa memperkenalkan kepada masyarakat bahwa anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik bisa untuk berkarya dan belajar sebagaimana anak normal pada umumnya.
“Saya senang, juga sebagai motivasi untuk orang tua dan masyarakat yang mempunyai anak difabel. Serta untuk mengenalkan kepada masyarakat bagaimana dunia tunarungu itu,” kata Ellen Podungge
Diakhir Ellen berharap kepada anak-anak sudah yang belajar di sanggar tersebut, untuk kedepannya mereka bisa hidup mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
“Tentunya dengan adanya sanggar tunarungu ini membuat mereka mandiri tidak tergantung kepada orang tua mereka.
Contoh, dengan mereka belajar melukis hasil lukisan mereka bisa dijual. Dan untuk masyarakat umum bisa juga belajar bahasa isyarat di sanggar ini,” tandasnya.(Jar)