GORONTALO – Pembangunan waduk dinilai menjadi solusi mengatasi banjir yang diakibatkan meluapnya sungai Bone. Penilaian itu disampaikan oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
“Jalan satu satunya yang harus kita lakukan waduk di Dumbaya Bulan itu jadi. Beda ketinggian antara Talumolo dan Suwawa di Timur itu 110 meter, bayangkan air ke sini itu deras. Apalagi air laut naik, air sungai masuk maka dia meluap ke mana-mana,” ungkap Rusli saat menyerahkan bantuan pangan bersubsidi di Kecamatan Suwawa Selatan dan Botupingge, Kamis (2/7/2020).
Waduk Dumbaya Bulan sejatinya sudah pernah diusulkan tahun 1998 silam, kala Presiden ketiga BJ Habibie menjabat. Tim dari Bappenas sempat diturunkan dan desain awalnya sudah disiapkan. Krisis ekonomi dan konstalasi politik dalam negeri yang tidak stabil membuat program tersebut terlupakan.
Di era Rusli Habibie, asa untuk waduk Dumbaya Bulan atau sekarang diberinama Waduk Bone Ulu kembali diusulkan. Pengusulannya berbarengan dengan Waduk Bulango Ulu. Belakangan, usulan Waduk Bulango Ulu yang diakomosir pusat dan saat ini dalam proses pembebasan lahan.
“Harusnya ini dulu (Waduk Dumbaya Bulan). Waktu pak Presiden BJ Habibie pernah diusulkan. Kalau itu jadi air hujan dan air sungai debitnya bisa dikendalikan dan dilepas pelan-pelan. Bisa juga untuk irigasi, pembangkit listrik dan tempat wisata,” imbuhnya.
Pada kunjungan tersebut, Gubernur Rusli menyerahkan bantuan pangan gratis kepada 581 KPM terdampak banjir. Rinciannya, di Kecamatan Botupingge ada 376 KPM atau 1.308 jiwa sementara di Suwawa Selatan ada 205 KPM atau 707 jiwa.
Selain bantuan pangan, pemprov juga membantu mengganti lahan jagung warga yang rusak dihantam banjir. Di Suwawa Selatan bantuan menjangkau 47,6 hektar lahan, sementara Botupingge ada 18,1 hektar. Setiap hektar dibantu 15 kg benih jagung gratis.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo