RSUD Toto Kabila Buka Gerai Vaksin Bagi Masyarakat Yang Memiliki Komorbid

Komorbid
Salah satu orang tim screening di gerai vaksin RSUD Toto Kabila saat melakukan pemeriksaan. (Foto ; Istimewa)

Pojok6.id () – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila telah membuka gerai vaksin Covid-19, bagi masyarakat yang memiliki keluhan penyakit bawaan atau komorbid.

Kepada Bidang Pelayanan  Kabila, dr. Thaib Saleh menyampaikan, alasan pembukaan gerai vaksin tersebut disebabkan banyak masyarakat yang tertunda untuk divaksin karena beralasan punya .

“Sehingga kita mengambil inisiatif untuk membuka gerai vaksin ini, jadi kalau ada yang memiliki komorbid kita langsung rujuk ke dokter spesialis yang ada di rumah sakit. Dan tadi sudah mulai beberapa warga yang datang, untuk melakukan vaksinasi,” kata dr. Thaib, Senin (20/12/2021).

Read More

Kata dr. Thaib, nantinya gerai vaksin tersebut akan dibuka selama program vaksinasi ini berjalan dan hanya membuka pelayanan dari hari Senin sampai Kamis.

“Jika ada masyarakat yang sudah menjalani tahap pemeriksaan dan dinyatakan belum bisa divaksin, maka yang bersangkutan akan diberikan surat keterangan dari pihak dokter spesialis,” lanjutnya.

Sementara itu, Tim Screening gerai vaksin RSUD Toto Kabila, dr. Ronald Ibrahim menambahkan, sudah ada 26 orang datang di gerai tersebut sejak dibuka, dan 18 orang diantaranya yang berhasil divaksin, sementara 8 orang lainnya ditunda, sebab masih melakukan pemeriksaan penunjang dan pengobatan.

“Alhamdulillah sejak dibuka mulai hari ini, kunjungan gerai vaksin RSUD Toto Kabila mencapai 26 orang.18 orang berhasil dieksekusi (divaksin) 8 orang yabg ditunda karena masih melajukan pemeriksaan penunjang dan pengobatan,” kata dia.

Ia menjelaskan, bahwa untuk mekanisme pemeriksaannya sama dengan yang ada di posko-posko vaksin pada umumnya. Kata dia, kalau sudah memasuki proses screening pihaknya akan menanyakan penyebab mengapa sampai ditunda divaksin.

“Kalau sudah diketahui penyebabnya seperti ada penyakit asma, hipertensi yang tidak turun-turun dan juga gatal-gatal misalnya, kami langsung mengarahkan ke dokter spesialis. Lalu nanti dokter spesialis itu yang akan memutuskan kalau bisa divaksin atau tidak atau dikasih obat dulu, atau pun diperiksa laboratorium dulu,” ujarnya. (Jar)

Related posts