Pojok6.id (Peristiwa) – Tiga daerah di Provinsi Gorontalo, yaitu Kota Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Pohuwato, telah dipilih menjadi pilot project dalam penelitian berfokus pada isu pendidikan inklusi. Penelitian yang diberi judul “Move It 2023” ini digagas oleh AIDRAN dengan dukungan dana dari Digital Access Program (DAP) UK International Development for Partnership, Progress, and Prosperity. Penelitian ini bertujuan utama untuk mengkaji tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan inklusi dan bagaimana teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Memasuki bulan Oktober, penelitian ini telah memasuki tahap penting, yaitu pengumpulan data lapangan. Yang menarik, proses ini melibatkan penyandang disabilitas di Gorontalo dan peneliti lokal. Mereka juga telah mendapatkan pelatihan khusus melalui serangkaian workshop baik secara online maupun luring, dengan tujuan memberdayakan mereka dalam melakukan penelitian,
khususnya yang berkaitan dengan isu-isu disabilitas.
“Harapannya juga, partisipasi aktif peneliti lokal ini akan mendorong lahirnya lebih banyak riset berbasis isu disabilitas di Gorontalo,” kata Slamet Tohari, Indonesian Chair AIDRAN.
Sejak Agustus lalu, inception meeting telah sukses dilaksanakan bersama mitra-mitra terkait, dimana mitra-mitra ini memberikan masukan berharga untuk meningkatkan kualitas penelitian yang akan dijalankan. Sementara itu, pengumpulan data lapangan akan dilakukan melalui berbagai metode, seperti survei, wawancara mendalam, observasi langsung, dan focus group discussion (FGD). Tahap pengumpulan data akan dimulai pada tanggal 10 Oktober 2023 dan hasil penelitian akan didiseminasikan di tahun depan.
Penelitian ini bukan hanya menjadi langkah awal dalam memahami dan meningkatkan pendidikan inklusi di Gorontalo, tetapi juga merupakan upaya konkret untuk memastikan bahwa suara penyandang disabilitas didengar dan dipahami dalam perjalanan pendidikan mereka. Dengan melibatkan peneliti lokal yang kompeten, AIDRAN berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pendidikan inklusi yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.
Mengenai Yayasan AIDRAN:
AIDRAN (Advokasi Inklusi Disabilitas dan Riset Aksi Network) diluncurkan pada bulan Oktober 2018 di Universitas La Trobe (Australia) sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2022. AIDRAN menghimpun advokat disabilitas, peneliti dan praktisi dari Australia dan Indonesia. Tujuan AIDRAN adalah mempromosikan inklusi disabilitas dan sosial yang lebih luas melalui penelitian interdisipliner tentang inklusi disabilitas guna memberikan dasar ilmiah bagi peletakan kebijakan inklusi disabilitas di Indonesia.
AIDRAN mendorong peran sentral bagi orang dengan disabilitas dalam melakukan penelitian tentang masalah yang mempengaruhi kehidupan mereka, terlibat dalam dialog kebijakan dan mengadvokasi perubahan sosial. Salah satu kegiatan utama AIDRAN adalah mendorong pertukaran berkelanjutan antara peneliti, organisasi, advokat dan aktor pemerintahan dalam isu inklusi disabilitas. Melalui berbagai kegiatan jaringan, AIDRAN bertujuan untuk menciptakan hubungan yang berkelanjutan antara mitra
Australia dan Indonesia guna memfasilitasi berbagai pengetahuan serta pengetahuan dan praktik yang efektif, baik untuk mempromosikan kebijakan dan praktik inklusi disabilitas; membangun kapasitas peneliti dan advokat disabilitas di Indonesia untuk mengumpulkan data yang berkualitas mengenai isu-isu disabilitas di Indonesia, menghasilkan pengetahuan yang relevan dengan kebijakan, menjadi advokat yang efektif untuk kebijakan inklusi disabilitas; serta membangun koalisi dan solidaritas untuk mendorong transformasi sosial. (adv)