Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Wali Kota Gorontalo mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, secara daring melalui virtual zoom meeting, Senin (24/10/2022).
Dalam rapat tersebut, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan, bahwa pemerintah daerah Kota Gorontalo bersama 514 Kabupaten/Kota dan 34 Provinsi se-Indonesia, menerima arahan langsung dari Mendagri, terkait dengan pengendalian inflasi di daerah masing-masing.
“Bagaimana daerah-daerah itu diharapkan, mampu untuk melakukan pengendalian inflasi, di daerahnya masing, dengan tentunya berbagai macam metode,” ungkap Marten, usai mengikuti rapat koordinasi secara daring di gedung Banthayo Lo Yiladia Rumah Jabatan Wali Kota Gorontalo.
Metode yang dimaksud, lanjut Marten, pertama yaitu bagaimana pemerintah daerah diminta melakukan penanganan terhadap peredaran jumlah barang/jasa yang ada, agar ketersediaan barang di daerah akan selalu ada, dan tidak menyulitkan masyarakat.
“Sebab kalau barang tidak tersedia, akan menimbulkan kenaikan harga, sehingga bisa menurunkan daya beli masyarakat, dan itu lah yang menjadi pemicu inflasi,” tuturnya.
Kedua, walaupun barang ada, maka pemerintah daerah diminta untuk selalu mengendalikan harga, jangan sampai harga-harga dipermainkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Walaupun barangnya ada, tetapi distribusinya juga tidak lancar, maka ini juga akan menimbulkan kenaikan harga. Sehingga tentunya hal-hal seperti inilah yang kita lakukan penanganannya,” ujarnya.
Olehnya, Wali Kota dua periode itu menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk segera menggunakan anggaran APBD perubahan yang sudah ditetapkan bulan September kemarin, agar masyarakat bisa memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan.
“Karena didalam APBD kami juga, itu sudah sesuai dengan instruksi Mendagri untuk menganggarkan minimal 2 persen dari APBD, itu untuk belanja tak terduga dipakai untuk pengendalian inflasi,” jelasnya.
Untuk inflasi Kota Gorontalo sendiri, kata Marten, untuk bulan September berada di posisi 4,49%, dan untuk data bulan Oktober akan diterima pada tanggal 1 November 2022 mendatang.
“Year and year kita alhamdulillah masih berada dibawah rata-rata nasional, yaitu 5%. Itu akan kita pertahankan sampai akhir tahun, sekitar 3,5% sampai 4% inflasi di Kota Gorontalo sehingga terkendali, jadi alhamdulillah kita masuk didalam wilayah yang mampu mengendalikan inflasi,” pungkasnya. (Adv)