Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Wali Kota Gorontalo memaparkan progres pelaksanaan vaksinasi di Kota Gorontalo, saat mengikuti rapat bersama Gubernur dan Wakil Gubernur serta Forkopimda Provinsi Gorontalo secara virtual, Senin (13/9/2021).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Marten Taha menyampaikan bahwa posotivity rate dan BOR rumah sakit mengalami penurunan yang signifikan dalam sebulan terakhir. Saat ini Positifity rate 0,97 persen, dan BOR rumah sakit hanya 5,63 persen untuk pasien dari Kota Gorontalo.
“Tingkat kasus aktif sangat rendah, sekarang 1,72 dan untuk tingkat kesembuhan 94,76 persen. Jadi itu gambarannya, dengan kasus aktif per hari ini berjumlah 73 kasus.Yang 52 diantaranya melakukan isolasi mandiri, 9 di RSUD Aloe Saboe dan 3 orang di RSUD Ainun serta karantina terpusat itu ada 6 pasien,” kata Marten dalam pemaparannya.
Marten Taha juga menyampaikan, saat ini pelaksanaan vaksinasi di Kota Gorontalo terus dimasifkan melalui Tempat Penyuntikan Serentak (TPS) yang dilaksanakan di beberapa kelurahan secara bersamaan dalam satu hari.
“Namun yang menjadi kendala kami adalah ketersediaan tenaga dokter yang masih minim untuk mendukung program TPS tersebut. Sehingga kami belum bisa penuhi untuk melaksanakan di seluruh kelurahan secara bersamaan. Kalau untuk vaksinator banyak, tapi tenaga dokter untuk screening sebelum vaksin itu yang masih terbatas,” ungkapnya.
Marten mengaku khawatir jika hanya menempatkan perawat senior untuk screening sebelum vaksin. Karena sesuai Permenkes, harus ada dokter yang melakukan screening saat pelaksanaan vaksin.
“Alhamdulillah kami dibantu tenaga dokter dari Bidokes Polda Gorontalo dan TNI, dan selalu dipantau langsung oleh Pak Kapolda dan Danrem. Tapi itu hanya bisa dilaksanakan 20 gerai setiap hari, karena terbatasnya tenaga dokter,” pungkasnya. (adv/rwd)