Pojok6.id (DPRD) – Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) menjadi tempat Pimpinan dan Wakil Rakyat Provinsi Gorontalo dalam menyatukan visi dan persepsi, untuk penurunan stunting yang ada di Gorontalo.
Kegiatan ini, mengangkat tema tentang “Akselerasi Pencapaian Target Penurunan Prevalensi Stunting Terintegrasi Tingkat Provinsi Gorontalo”, yang dihadiri oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Ketua TP PKK, DPRD Provinsi Gorontalo, Akademisi. Di Rujab Gubernur Gorontalo, Sabtu (18/3/2023)
Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi balita stunting di Gorontalo mencapai 23,8% pada 2022. Provinsi tersebut menempati peringkat ke-17 tertinggi secara nasional.
Menanggapi hasil survei itu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Thomas Mopili mengatakan, penanganan stunting ini tidak hanya sampai pada pembahasan-pembahasan di dalam ruangan saja, tapi ia menyebut penanganan stunting harus keluar dari ruangan dan atasi secara bersama
“Tentu kita hanya membackup dengan regulasi persetujuan persetujuan anggaran, oleh karenanya saya sangat bersyukur tadi ada Baznas, ada Bappeda termasuk ada gubernur juga,” ungkap Thomas.
Politisi Partai Golkar itu juga mengatakan, sesuai dengan arahan presiden bahwa target prevalensi stunting di tahun 2024 harus mencapai 14%
“Kalau ini semua bergerak dengan sepenuh hati, saya yakin stunting di Gorontalo pada tahun 2024 nanti, bisa mencapai sesuai target dari Presiden RI dan ibu Ketua PKK itu 14%” tandasnya. (Adv)