GORONTALO – Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) tahun 2019 diharapkan menjadi ajang promosi budaya Gorontalo. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim pada pembukaan FPDL 2019 di halaman Kantor Bupati Gorontalo, Sabtu (21/9/2019).
“Saya berharap budaya Gorontalo yang sudah ditetapkan menjadi warisan budaya takbenda agar bisa ditampilkan pada festival ini, seperti Paiya Lo Hungolopoli, Tujai, Wonungo, Tidi Lo Polopalo, dan Pale Bohu. Tujuannya agar budaya kita tidak hilang dan tetap lestari,” kata Wagub Idris Rahim.
Idris juga mengapresiasi komitmen Bupati Gorontalo dan jajarannya yang telah menyelenggarakan FPDL yang tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan festival yang termasuk dalam 100 destinasi wisata dalam Calender of Event Wonderful Indonesia.
Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo tersebut mengutarakan, untuk menjadi salah satu destinasi wisata yang dipromosikan hingga ke tingkat internasional oleh Kementerian Pariwisata RI bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, butuh kerja keras dan upaya sungguh-sungguh untuk mengembangkan destinasi wisata yang bisa menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun wisawatawan nusantara.
“Membangun destinasi wisata tidak mudah, memerlukan promosi besar-besaran. Harapannya diawali oleh pemerintah, kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh swasta yang menanamkan investasinya pada sektor pariwisata di Provinsi Gorontalo, sehingga pariwisata kita semakin mendunia dan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menjelaskan, pelaksanaan FPDL berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi Danau Limboto. Nelson menuturkan, FPDL merupakan salah satu cara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gorontalo untuk menangani kerusakan dan melestarikan Danau Limboto yang menjadi kebanggaan masyarakat Provinsi Gorontalo.
“Pada FPDL ini kita lakukan aksi bersih Danau Limboto dan juga konferensi anak untuk danau, dengan harapan anak-anak kita sejak dini sudah memperoleh pengetahuan tentang pentingnya pelestarian lingkungan termasuk Danau Limboto,” ujarnya.
Ditambahkannya, pelaksanaan FPDL yang akan dilaksanakan selama lima hari, mulai dari tanggal 21 hingga 25 September 2019, diharapkan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan pendapatan masyarakat, sekaligus menumbuhkan investasi khususnya di Kabupaten Gorontalo.
“Pada tahun 2016 investasi di Kabupaten Gorontalo sebesar Rp150 miliar, naik menjadi Rp1,6 triliun pada tahun 2017, naik lagi menjadi Rp1,8 triliun tahun 2018, dan ditargetkan tahun 2019 mencapai Rp2 triliun. Salah satunya adalah investasi di sektor pariwisata,” tandas Nelson.(Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo