Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan tegas menyatakan bahwa program pendidikan dan kesehatan gratis tidak akan dihentikan. Program tersebut dipastikan akan terus berlanjut hingga masa jabatannya di periode kedua ini berakhir di tahun 2022 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Gubernur untuk menanggapi kabar miring tentang dua dari delapan program unggulan pemerintah yang dijalankannya bersama Idris Rahim sejak awal masa jabatan mereka di tahun 2012 lalu.
“Ada kelompok orang tertentu yang menyebut kesehatan dan pendidikan gratis itu tidak mendidik orang tua dan murid. Saya katakan program pendidikan dan kesehatan gratis akan tetap kita pertahankan, bahkan tahun 2019 anggarannya kita naikkan,” kata Rusli Habibie saat menggelar Bakti Sosial NKRI Peduli di Kecamatan Gentuma dan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (27/12/2018).
Menurut Gubernur dua periode ini, fasilitas sekolah, bangunan sekolah, gaji guru dan honorer serta semua kebutuhan sekolah telah dibiayai oleh pemerintah. Harusnya sekolah tidak lagi membebani orang tua dan murid dengan berbagai biaya.
“Rumah sakit siapa yang bangun, Dokter dan perawat siapa yang gaji, Biaya obat, suntik dan lainnya siapa yang beli, pemerintah kan? Terus kenapa orang susah masih diminta bayar?,” tanya Rusli.
Namun Rusli menambahkan, ada pengecualian bagi sekolah dan rumah sakit swasta terkait masalah kesehatan dan pendidikan gratis tersebut. Karena selain berorientasi profit (keuntungan), sekolah dan pelayanan kesehatan swasta tidak menggunakan uang rakyat untuk menutupi biaya operasional.
Pun begitu dengan program Bakti Sosial NKRI yang saat ini sedang digalakkannya, Gubernur dengan tegas menyatakan akan terus dilaksanakan di tahun 2019 mendatang. Itu sebagai wujud perintah Presiden Joko Widodo, agar pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat. (rls/idj)