KOTA GORONTALO – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Gorontalo, Aldy Ibura mengatakan dalam kondisi saat ini vaksin adalah solusi. Hal ini diungkapkan setelah melihat adanya perbedaan pendapat terkait vaksinasi, mulai dari tingkat pimpinan daerah hingga ke tingkat masyarakat.
“Secara substansi, hari ini kita dihadapkan dengan pandemi covid 19, vaksin itu merupakan solusi untuk bagaimana membuat kondisi yang ditahun sebelumnya serba terganggu dengan kehadiran covid 19 ini. Baik deri segi ekonomi hingga sisi pendidikan pun hari ini terganggu, nah vaksin ini sebagai solusi,” kata Aldy.
Menurutnya, jika ada perbedaan pendapat di tingkat pimpinan atau petinggi daerah sebaiknya diselesaikan. Jangan sampai menimbulkan opini opini yang membuat masyarakat bingung dan terprovokasi, hingga muncul keraguan di masyarakat terkait vaksin.
“Harusnya para pimpinan dan petinggi menjadi contoh bagi masyarakat, bukan malah berbeda pandangan. Dan itu menurut kami kurang etis, dimana seharusnya mereka mampu mensosialisasikan dan membangun kepercayaan masyarakat terkait pelaksanaan vaksin,” lanjutnya.
Terkait perbedaan pendapat tersebut, Aldy menambahkan, sudah sangat jelas terlihat dimana ada pejabat yang menolak divaksin namun disisi lain ada pejabat yang bersedia untuk divaksinasi.
“Jika ada yang setelah disuntik vaksin mengalami beberapa gejala, saya kira ini menjadi PR pemerintah untuk memberikan jaminan. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, BPOM dan MUI sudah menyatakan bahwa vaksin ini aman dan halal untuk digunakan, dan jika itu bisa dijaminkan oleh pemerintah maka seluruh masyarakat akan bersedia divaksin, termasuk saya,” ungkapnya.
Senada dengan Aldy, Presiden BEM STIMIK Ichsan Gorontalo, Sandy Asmobi mengungkapkan, ia berharap saat ini pemerintah harus bisa memberikan informasi terkait vaksinasi, agar masyarakat tidak bingung.
“Seperti yang dilakukan oleh Gubernur Rusli Habibie, yang bersedia menjadi orang pertama di Gorontalo yang menerima vaksinasi. Itu menjadi satu bukti, bahwa dirinya siap dan memberikan jaminan soal vaksin,” kata Sandy. (idj)