Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Lebih Tinggi Dari Pertumbuhan Nasional

Wagub Gorontalo Idris Rahim memberikan arahan pada Rakorev Bidang Ekonomi Triwulan II 2019 di ruang Dulohupa Gubernuran Gorontalo, Selasa (1/10/2019). (Foto : Haris – Humas)

GORONTALO – Berdasarkan data , pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada Triwulan II tahun 2019 tercatat sebesar 6,69 persen. Kinerja pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama sebesar 5,05 persen. Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Gorontalo pada Triwulan II 2019 sebesar 3,07 persen meningkat dibanding inflasi Triwulan I 2019 sebesar 1,56 persen. Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan capaian inflasi nasional sebesar 3,28 persen year on year (yoy).

“Dengan perkembangan tersebut, sampai dengan Triwulan II 2019 IHK Gorontalo tercatat inflasi sebesar 2,04 persen, masih di bawah sasaran tahun 2019 sebesar 3,5+1 persen,” jelas Kepala Perwakilan BI Gorontalo Budi Widihartanto pada rapat koordinasi dan evaluasi (rakorev) capaian pembangunan bidang ekonomi Triwulan II 2019 di ruangan Dulohupa Gubernuran Gorontalo, Selasa (1/10/2019).

Sementara itu Gorontalo yang memimpin rakorev tersebut menegaskan bahwa dalam mengevaluasi capaian pembangunan bidang ekonomi tidak hanya sekedar realisasi fisik dan keuangan saja. Idris mengutarakan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, evaluasi itu seharusnya terdiri dari masukan atau input, keluaran atau output, dan hasil atau outcome, kemudian bonefit atau manfaat, impact atau dampak.

Read More

“Selama ini kita hanya fokus pada input dan outputnya saja. Padahal jika evaluasinya dilakukan secara komprehensif akan memberi masukan untuk perencanaan program kegiatan yang lebih baik dan terarah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Idris Rahim.

Ditambahkannya, pengukuran pencapaian kinerja satu program dapat dilakukan melalui beberapa jenis evaluasi, yaitu pengukuran kinerja yang dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target yang telah ditetapkan, evaluasi proses untuk melihat gambaran proses pelaksanaan program, serta evaluasi komprehensif.

Idris mengatakan pentingnya koordinasi dan sinergitas antara masing-masing organisasi perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota dengan instansi lainnya. Idris berharap rakorev tersebut dapat menghasilkan langkah-langkah strategis dan konkrit dalam mengentaskan berbagai permasalahan pembangunan khususnya di bidang ekonomi.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, sebaliknya harus saling bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk kepentingan masyarakat. Keberhasilan pembangunan menuntut adanya kesamaan visi dan program,” tandas Idris Rahim.(Adv)

Sumber : Humas

Related posts