Pojok6.id (UNG) – UPT. Perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memberikan pendampingan kepada desa penerima bantuan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia.
Pendampingan tersebut dilakukan di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pohuwato dan perpustakaan desa yang berlokasi di Kabupaten Pohuwato, dengan menugaskan tim pustakawan untuk melakukan pendampingan di lima desa penerima bantuan Perpusnas RI.
Kepala UPT. Perpustakaan UNG, Ismet Sulila mengungkapkan bahwa pendampingan desa seperti ini penting dilakukan, sebagai salah satu bentuk upaya untuk mendorong peningkatan kapasitas layanan perpustakaan desa.
“Jadi tim dari kami mensosialisasikan pemanfaatan aplikasi belajar bahasa asing, tata kelola bahan pustaka serta optimalisasi INLISLite,” ungkap Ismet.
Selain itu, kata Ismet dalam kunjungan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara UPT. Perpustakaan UNG dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Pohuwato, serta Desa Binaan UNG di Banuroja.
“Kami berharap perpustakaan desa bisa terus termanfaatkan sebagai sumber belajar sepanjang hayat oleh masyarakat sekitar, apalagi Perpusnas RI sudah menyerahkan berbagai bantuan, baik bahan pustaka maupun perangkat komputer untuk menunjang layanan di 5 perpustakaan desa di Pohuwato,” harapnya.
Menurutnya dengan meningkatnya kualitas Infrastruktur di perpustakaan desa ini, maka peningkatan SDM pustakawan juga akan menjadi hal penting untuk terus dilakukan.
“UPT. Perpustakaan akan terus berkomitmen untuk turut serta melakukan pendampingan bagi pengembangan perpustakaan desa, khususnya di desa binaan UNG yang ada di Provinsi Gorontalo,” tandasnya.
Adapun materi-materi yang disosialisasikan dalam pendampingan ini diantaranya, Pemanfaatan aplikasi Duolingo belajar bahasa asing oleh Abid, optimalisasi INLISLite oleh Alfian Zakaria didampingi Bahyudin, Rahmawaty Tulie, dan Indriyati Duda. Serta diskusi terkait tata kelola perpustakaan lainnya yang dipandu langsung oleh Kepala UPT. Perpustakaan UNG didampingi Praditya Desria Hamzah, Sutrisna Pateda, Ismin Sulila dan Melisawaty Pakaya. (Adv/Ryn)
