Gorontalo – Pengurus Ikatan Alumni Pondok Pesantren Al-Huda Gorontalo periode 2018-2022 resmi dikukuhkan. Pelantikan ini dirangkaikan dengan Forum Dialog Kebangsaan yang membahas terkait eksistensi dan peran pondok pesantren ditengah isu hoax, politik identitas dan keberagaman.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Gorontalo, Sabtu (27/10/2018), turut dihadiri oleh perwakilan pondok pesantren yang ada di Gorontalo, serta narasumber yang dihadirkan dalam diskusi publik diantaranya, Abdurrahman Abubakar Bachmid, Ahmad Abdullah, Sukrin Saleh Thaib dan Eduart Wolok.
Sekretaris Panitia, Nurhadi Taha, saat diwawancara mengatakan, bahwa acara ini adalah pelantikan pengurus Ikatan Alumni Pesantren Al-Huda Gorontalo, yang dirangkaikan dengan dialog terkait eksistensi dan peran pondok pesantren ditengah isu hoax, politik identitas dan keberagaman.
“Tema ini diangkat karena akhir-akhir ini keberadaan pondok pesantren yang kadang dijadikan sebagai alat politisasi, apalagi tahun ini merupakan tahun politik. Nah kita berusaha bagaimana agar pondok pesantren itu tidak berpolitik, tapi mewarnai politik,” kata Hadi.
Lebih lanjut Hadi menambahkan, untuk agenda diskusi publik dihadiri oleh sejumlah aktifis mahasiswa dari berbagai organinasi kepemudaan yang ada di Gorontalo, dan juga para santri yang berasal dari sejumlah pondok pesantren yang ada di Gorontalo.
“Saya kira keberadaan mereka (pondok pesantren) di Provinsi Gorontalo ini, cukup mewarnai. Dalam hal ini pengaruh mereka cukup besar, dalam soal-soal keislaman. Untuk itu Ikatan Alumni Al-Huda berusaha untuk merangkul semua elemen santri untuk ikut mensukseskan jalannya Pemilu,” pungkasnya. (idj)