Pendapatan Penambak Udang Paguat Meningkat, Ternyata Ini Penyebabnya

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo,Sutrisno, saat memimpin diskusi bersama kelompok udang Berkat Vaname di Desa Bunuyo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Minggu (17/03). Foto: Dok.DKP

Gorontalo – Para petambak udang vename di Desa Bunuyo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, mulai merasakan peningkatan kesejahteraan karena hasil panen udang Vaname meningkat drastis. Hal ini dipastikan saat diskusi bersama kelompok udang Berkat Vaname di Kecamatan Paguat, Minggu (17/03/2019), bersama Kepala Provinsi Gorontalo, Sutrisno.

Dalam diskusi tersebut, Sutrisno mengungkapkan keberhasilan produksi udang ini sejalan dengan Program Pengelolaan Tambak Irigasi Partisipatif (PITAP) yang meningkatkan penghasilan para petambak udang. Program ini merupakan revitalisasi saluran irigasi dengan melibatkan partisipasi langsung dari para pembudidaya.

“Sejak tahun lalu dengan program PITAP, produksi udang langsung meningkat dan sirkulasi air sudah membaik. Kunci budidaya udang adalah air. Air yang baik untuk budidaya adalah air yang mengalir dan bersirkulasi dengan baik,” ungkap Sutrisno.

Read More

Sutrisno juga berjanji akan memberikan bantuan 1 juta benur vaname nusantara, 1 hasil produksi dari UPTD BPBLP kepada para pembubidaya udang. Selain janji memberikan bantuan benur tahun ini, Sutrisno juga akan mengusahakan pada tahun 2020 kelompok pembudidaya di Kecamatan Paguat mendapatkan bantuan excavator.

Sementara itu salah seorang pembudidaya udang Vaname, Khairudin, menjelaskan setelah adanya program PITAP, hasil dari 1 petak tambak yang luasnya 0,5 hektar dengan padat tebar 100 ribu benur, bisa dipanen sekitar 700 kg udang Vaname.

“Dalam waktu 3 bulan pemeliharaan, jika harga perkilonya Rp40 ribu, maka ada Rp28 Juta setiap kali panen,” ujarnya.

Diskusi bersama di Paguat ini menjadi akhir dari kegiatan Kemah Bakti Pesisir (KBP) di Kabupaten Pohuwato. (adv)

Sumber: Humas

Related posts