Penanganan Stunting Kabupaten Gorontalo Jadi Rujukan Daerah Lain

Sekda Kabupaten Gorontalo Hadijah Tayeb, saat menerima kunjungan Pemerintah Daerah Bolaang Mogondow Timur melaksanakan Kaji Banding Program Inovasi Pembagunan Bidang Kesehatan Penerapan Penanganan Stunting (anak kerdil) di Kabupaten Gorontalo, Jum'at (26/04). Foto: Dok.Humas

Limboto – Pemerintah Daerah Bolaang Mogondow Timur (Boltim), melaksanakan Kaji Banding Program Inovasi Pembagunan Bidang Kesehatan Penerapan Penanganan (anak kerdil) di , Jum’at (26/04/2019).

Tim yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Monggondow Timur Mohamad Assagaf, disambut langsung oleh Sekrtaris Daerah Kabupaten Gorontalo Hadijah Tayeb, di dampingi Kadis Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Rony Sampir, di Ruang Pola Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Boltim Mohammad Assagaf menyampaikan, terima kasih kepada Pemkab Gorontalo yang telah memberikan sambutan yang baik, serta bersedia berbagi pengetahuan dalam hal menanggulangi bidang kesehatan dan penerapan stunting.

Read More

“Saya berharap melalui kegiatan ini akan memberikan dampak dalam penanganan kesehatan serta pencegahan stunting di Kabupaten Bolmut, belajar dari pengalaman dan keberhasilan Pemkab Gorontalo,” kata Mohammad.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Gorontalo Hadijah Tayeb dalam sambutannya berharap, kerjasama antara Pemkab Gorontalo dan Boltim akan terus berlanjut, tidak hanya di bidang kesehatan melainkan di bidang-bidang lainnya.

Lebih lanjut, dijelaskan dalam menangani stunting, Pemkab Gorontalo menjalankan strategi dengan melibatkan intervensi spesifik dan sensitif lintas sektoral Pemerintah Daerah.

“Selain itu, Pemkab Gorontalo melakukan berbagai inovasi, salah satunya pengadaan Pos Gizi yang merupakan tindaklanjut kegiatan Posyandu, dimana jika ditemukan anak balita bermasalah gizi akan dilakukan pemberian makanan lengkap keluarga selama 12 hari,” ujar Hadijah.

Seperti diketahui, Kabupaten Gorontalo berhasil menurunkan angka stunting dari angka 32,3 persen pada Tahun 2015 menjadi 5,9 persen di Tahun 2018. Terkait dengan itu, dikatakan capaian penurunan angka stunting di Kabupaten Gorontalo merupakan hasil kerja semua pihak yang saling bersinergi.

Sekda juga menambahkan, dari 21 Puskesmas di 19 kecamatan di Kabupaten Gorontalo, salah satu Puskesmas Akreditas Paripurna berada Kecamatan Dungaliyo.

“Bahkan di tahun 2018, 11 Puskesmas sudah menjadi Puskemas BLUD serta tahun 2019 insya allah akan disusul 10 Puskesmas lagi,” tutup Hadijah. (adv/KT-03)

Related posts