GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo siap melaksanakan kebijakan sendiri, jika usulan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kedua ditolak pemerintah pusat.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, dalam jumpa pers yang dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Senin (27/4/2020).
Rusli Habibie menyatakan, usulan PSBB tersebut dilakukan untuk melindungi rakyatnya. Segala kebutuhan masyarakat pun sudah disiapkan dengan baik.
“Hal hal yang menyangkut akibat dari PSBB ini kami sudah sangat siap, termasuk penyediaan sembako. Bahan pangan bagi masyarakat terdampak PSBB ini kami sudah siapkan anggarannya. Sudah kami kaji bersama unsur terkait,” kata Rusli.
Dalam kesempatan itu, gubernur menambahkan mulai khawatir dengan adanya transmisi lokal penyebaran virus corona di Gorontalo. Ditambah lagi kasus positif sudah mencapai 14 orang dan satu diantaranya meninggal dunia.
“Musti harus tunggu banyak korban ya baru kita bergerak. Coba lihat negara Italia dan Amerika mayat-mayatnya sudah tidak sempat dimakamkan. Apa kita harus nunggu begitu,” sesal Rusli.
Menurut gubernur dua periode itu, PSBB yang diusulkan Provinsi Gorontalo hanya dua. Pertama, menutup semua jalan masuk ke Gorontalo, kecuali angkutan logistik. Kedua, membatasi aktivitas masyarakat.
“Aktivitas warga di luar rumah hanya diperkenakan dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA. Lewat dari pukul 17.00 WITA, semua warga harus berada di rumah,” tutup Rusli.
Usai ditolaknya permohonan PSBB pertama, Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk kedua kalinya telah menyurati pemerintah pusat untuk penerapan PSBB di daerah. Permohonan itu dikirimkan hari ini, Senin (27/4/2020). (adv-rwd)