Pemprov Gorontalo Akan Lakukan Pengurangan Pegawai Tidak Tetap

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat memberikan arahan pada Rapat Progres Verifikasi dan Validasi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jamkesta Provinsi Gorontalo oleh ASN/PPT di Lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo di gedung Bele Li Mbui, Selasa (26/11/2019).(Foto : Ihyas)

GORONTALO – Pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2020, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tidak akan menerima PNS baru di lingkungan Provinsi Gorontalo selain dokter umum, dokter spesialis dan guru.

“Saya sudah sampaikan ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Untuk tidak menambah ASN (Aparatur Sipil Negara) di Provinsi Gorontalo. Cukup Untuk dokter, dokter umum, dokter spesialis  atau guru yang lainya saya stop dulu,” kata Rusli pada rapat evaluasi progres verifikasi dan validasi peserta bantuan iuran Jamkesta di gedung Bele Li Mbui, Selasa (26/11/2019).

Menurut Rusli Rusli keputusan tidak menerima PNS baru karena pegawai baik ASN maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Provinsi Gorontalo sudah sangat mencukupi untuk membantu pekerjaan di pemerintahan.

Read More

“Karena kenapa jumlah pegawai baik PTT maupun ASN sekarang kita sudah bahkan berlebihan untuk melaksanakan tugas-tugas sehari hari untuk mengelolah anggaran yang kurang lebih 2 triliun pada tahun depan,” katanya.

Rusli juga mengatakan pada tahun ini akan ada validasi data PTT karena pemerintah akan melakukan pengurangan tenaga kerja kontrak. Pengurangan dilakukan untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dikeluarkan.

“Dan kepada PTT mohon maaf, tahun ini juga, sekarang masih di validasi datanya karena ada program pengurangan tenaga kontrak di masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Karena sangat-sangat membebani anggaran APBD kita setiap tahun,” kata Rusli memungkasi. (IYS)

Related posts