Pemprov Gorontalo Bersinergi Dengan Pertamina Tingkatkan PBBKB untuk Dorong PAD

Pertamina
Sales Area Manager Pertamina Sulutgo, Fachrizal Imaduddin (tengah), memaparkan upaya peningkatan PAD Gorontalo melalui PBBKB kepada Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kiri), di rumah jabatan Wagub, Jumat (20/11/2020). (Foto : Haris – Humas)

GORONTALO  –  Pertamina berkomitmen untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah () ditengah pandemi covid-19. Untuk mewujudkan itu, bersama akan menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memaksimalkan penerimaan dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

Sales Area Manager (SAM) Pertamina Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo), Fachrizal Imaduddin mengatakan Pertamina setiap bulannya melalui PBBKB menyumbangkan 7,5 persen per liter untuk bahan bakar non subsidi dan 5 persen per liter dari bahan bakar bersubsidi untuk PAD.

“PBBKB di Provinsi Gorontalo berkisar antara Rp5 miliar hingga Rp6 miliar per bulan. Jumlah ini mengalami penurunan semenjak Covid-19. Sebelumnya, jumlah PBBKB Gorontalo berkisar antara Rp7 miliar hingga Rp8 miliar per bulan. Ini menjadi konsen kami untuk meningkatkan PBBKB Gorontalo sampai Rp9 miliar,” jelas Fachrizal saat pertemuan dengan Wakil Gubernur Gorontalo di rumah jabatan Wagub, Jumat (20/11/2020).

Read More

Pada pertemuan itu Fachrizal menjelaskan komitmen dan upaya Pertamina dalam mendorong peningkatan PAD Provinsi Gorontalo di tengah pandemi Covid-19. Dijelaskannya, pihak Pertamina setiap bulannya melalui PBBKB menyumbangkan 7,5 persen per liter untuk bahan bakar non subsidi dan 5 persen per liter dari bahan bakar bersubsidi untuk PAD.

“PBBKB di Provinsi Gorontalo berkisar antara Rp5 miliar hingga Rp6 miliar per bulan. Jumlah ini mengalami penurunan semenjak Covid-19. Sebelumnya, jumlah PBBKB Gorontalo berkisar antara Rp7 miliar hingga Rp8 miliar per bulan. Ini menjadi konsen kami untuk meningkatkan PBBKB Gorontalo sampai Rp9 miliar,” jelas Fachrizal.

SAM Pertamina Sulutgo itu menambahkan, untuk meningkatan PAD dari PBBKB, proporsi konsumsi khususnya untuk bahan bakar non subsidi harus dinaikkan. Menurutnya, hal ini yang perlu disinergikan oleh Pertamina dengan pemerintah daerah untuk menggalakkan penggunaan bahan bakan non subsidi.

Terkait hal itu, Wagub Idris Rahim menyambut positif komitmen Pertamina untuk meningkatkan PAD Gorontalo. Sebagai langkah awal untuk menyinergikan upaya peningkatan PAD melalui PBBKB, Wagub mengatakan akan segera menindaklanjutinya dengan menggelar workshop.

“Kita agendakan pekan depan workshop antara Pertamina dengan Pemprov Gorontalo dan kabupaten/kota. Hal ini harus segera kita tindaklanjuti karena peningkatan PAD ini sangat dibutuhkan untuk pembiayaan pembangunan utamanya dalam mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” tutur Wagub Idris Rahim.

Selain peningkatan PAD melalui PBBKB, pada pertemuan itu SAM Pertamina Sulutgo juga membahas program BBM Satu Harga yang dikhususkan untuk daerah-daerah terpencil. BBM Satu Harga merupakan upaya pemerataan ekonomi bagi masyarakat di wilayah terpencil dengan menerapkan harga BBM dan energi yang sama dengan di perkotaan.

Di Provinsi Gorontalo, Pertamina menargetkan empat titik BBM satu harga. Tiga titik berada di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara, yaitu di Kecamatan Anggrek, Sulamata Timur, dan Sumalata, serta satu titik lagi di Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo. (Adv)

Sumber : Humas Pemprov Gorontalo

Related posts