GORONTALO – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Gorontalo bersama dengan Pemkot Gorontalo melantik Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) sekaligus melaunching gerakan 1.000 QRIS UMKM, QRIS di pasar tradisional Liluwo, Qris di lingkungan Pemkot dan QRIS untuk seluruh rumah ibadah yang ada di Kota Gorontalo, bertempat di gedung Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Rabu (24/3/2001).
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, menuturkan bahwa pembentukan dari TP2DD itu adalah sesuai dengan keputusan Presiden RI Nomor 3 Tahun 2021 yang bertujuan untuk mendorong implementasi dari Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP).
“Hal ini juga untuk meningkatkan transparansi transaksi keuangan daerah, mendukung dan mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah dalam rangka mengoptimalkan pendapatan asli daerah dan juga mempermudah transaksi pembayaran digital bagi masyarakat melalui aplikasi QRIS ini,” tutur Marten
Lebih lanjut, Marten mengatakan pihaknya akan mendukung penuh program dari percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah tersebut.
“Karena tren digitalisasi saat ini berkembang pada berbagai sisi kehidupan, maka Pemerintah Kota Gorontalo dan Bank Indonesia terus mendukung program ETP tersebut, dengan tetap mengedepankan transparansi dan good governance,” katanya
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa di tahun 2021 ini, Pemkot Gorontalo akan manargetkan sebanyak 31 ribu pedagang yang akan menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
“Karena sekarang ini kurang lebih baru sekitar 15 sampai 16 ribu, jadi masih ada setengahnya lagi yang akan kita kejar. Karena pembayaran melalui Qris ini mudah, murah, kemudian aman dan juga dapat mempercepat urusan-urusan kita tanpa menggunakan transaksi uang tunai,” tandasnya.(Adv/Jar)