POHUWATO – Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bahari Gobel mengatakan segera menertibkan alat berat yang beroperasi di lokasi tambang emas ilegal. Tercatat, ada sekitar 78 unit alat berat yang aktif beroperasi.
“Semua ini sudah di tangani pihak Polda Gorontalo melalui Karo Ops menghimbau untuk menurunkan alat berat. Namanya alat berat tidak bisa beroperasi disana,” kata Bahari dihubungi, Minggu (25/10/2020)
Diantaranya kata Bahari, 20 unit beroperasi di perbatasan desa Hutamouti dan desa Karya Baru Kecamatan Dengilo tepat di daerah aliran sungai dan tidak jauh dari kantor Camat Dengilo. 58 alat berat lainnya beroperasi ilegal di lokasi pertambangan Botudulanga Desa hulawa Kecamatan Buntulia Kabupaten Pohuwato
“Memang LSM sudah turun, waktu itu masih 20 alat berat yang beroperasi di Dengilo, tidak tahu sekarang sudah berapa, kalo di Botudulanga itu ada 58 alat berat,” ucap Bahari
Lebih lanjut, Bahari menjelaskan, pemerintah daerah akan mengatur pertambangan agar ramah lingkungan dengan memperhatikan dampak lingkungan kedepan. Hal ini telah menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah sehingga alat berat yang sedang beroperasi akan ditertibkan.
“Dari sisi lingkungan memang sudah merusak lingkungan, sisi lain juga masyarakat butuh pengahasilan. Jadi disitu itu, pertambangan jalan terus, yang akan diatur itu masalah alat berat kalo dibiarkan akan lebih rusak lagi. kalopun dialihkan jadi wilayah pertambangan rakyat (WPR) itu juga diatur dan tidak dibenarkan menggunakan alat berat, kita mempertimbangkan dampaknya. Diibaratkan masih seribu tahun kita kerja ini tambang tapi habis dalam 10 tahun selesai,” jelas Bahari
Sementara ditempat terpisah, Fauzan Azim, salah satu pemerhati lingkungan mengakui keadaan keadaan ini diperhadapkan dengan kondisi serba salah. Satu sisi sebagian besar masyarakat telah bergantung pada hasil pertambangan, disisi lain pemerintah memikirkan dampak lingkungan yang semakin hari kian rusak.
“Serba salah ini, kasian juga kan ribuan orang yang bergantung di tambang, dilain sisi lingkungan perlu dijaga,” kata Fauzan Azim.(Nal)