GORONTALO – Selama 3 hari, 27-29 November 2019 sebanyak 30 orang gadis dan pria muda terbaik wakil dari daerah akan bersaing pada Pemilihan Nou dan Uti digelar Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Hotel Damhill Kota Gorontalo.
Selama masuk karantina di hotel ini, para peserta akan mengikuti berbagai tahapan kegiatan. Pada hari pertama peserta akan ikut pra-karantina seperti tes kesehatan, wawancara dan technical meeting.
Pada sesi wawancara, peserta akan dinilai wawasan kepariwisataan dan budaya, pengetahuan umum, lingkungan dengan pewawancara Rifli Katili, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo dan Kepala Bidang Pengemabngan Pemasaran Pariwisata, Ivone Reane Larekeng. Untuk wawancara psikologi para peserta berhadapan dengan psikolog Temmy Andreas Habibie.
“Tes kesehatan dan tes urine melibatkan tim dari Dinas Kesehatan dan Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Gorontalo,” kata Rifli Katili, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.
Rifli Katili juga menjelaskan tes kesehatan dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon peserta, pengukuran tinggi dan berat badan yang sesuai dengan persyaratan lomba. Pada tes urine yang dilakukan tim BNN sebagai deteksi dini calon peserta agar bersih dari narkoba.
“Digelarnya Pemilihan Nou dan Uti ini bertujuan untuk melahirkan putra-putri Gorontalo berprestasi, inovatif, kreatif, mampu berperan aktif dalam memajukan dan mempromosikan budaya dan pariwisata Gorontalo,” papar Rifli Katili.
Setelah melewati seleksi awal tersebut, panitia mengumumkan 12 pasang nou dan uti yang lolos ke final yaitu 10 pasang utusan kabupaten/kota dan 2 pasang dari umum.
Dari pasangan yang lolos seleksi ini, panitia akan melakukan karantina selama 3 hari. Selama mengikuti karantina peserta akan mendapat pembekalan pendidikan dan pelatihan kebijakan pariwisata, budaya, bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang, lingkungan, wawasan kebangsaan dan team building, table manner, beauty class, focus group discussion, dan kelas koreografi. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo