Papua – Pasukan keamanan Indonesia Kamis meningkatkan pencarian para korban pembantaian oleh orang-orang yang dicurigai sebagai separatis pemberontak di provinsi Papua yang bergolak, setelah sejauh ini menjemput 16 mayat, kata militer.
Kematian para korban yang diyakini sebagai pekerja bangunan itu merupakan insiden paling mematikan dalam beberapa tahun ini yang terjadi di wilayah yang didera oleh pemberontakan kemerdekaan kecil-kecilan itu.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kepada para wartawan di Papua insiden itu merupakan “tindakan yang sangat kejam,” dan dia bertekad akan menangkap para “pemberontak” dan membawa mereka ke meja hijau.
Mayat-mayat ke-16 korban tersebut dikirim ke kota Timika dari distrik terpencil Nduga, wilayah pegunungan di mana serangan itu terjadi hari Minggu, kata militer setempat.
Para korban belum diumumkan secara publik dan militer belum memberikan rincian tentang bagaimana mereka dibunuh. Dikatakan bahwa otopsi akan dilakukan.
Laporan saksi mata sebelumnya yang diberikan oleh militer mengatakan sedikitnya 19 orang telah dibunuh. Laporan media lokal sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas 31.
Belum jelas apakah semua korban bekerja untuk perusahaan kontraktor milik negara yang telah membangun jembatan dan jalan untuk meningkatkan infrastruktur di wilayah yang miskin itu, kata militer.
Dua puluh orang lainnya – termasuk lima karyawan perusahaan kontraktor itu – telah dievakuasi dari daerah tersebut, tetapi belum semua pekerja perusahaan diketahui keberadaan dan kondisi mereka. [*]
Sumber Berita dan Foto : VoA Indonesia