Gorontalo – Proyek Gorontalo Outer Ring Road (GORR), sejatinya adalah penjabaran terhadap rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang dibuat sejak 2011, dan sudah diwacanakan jauh sebelum Rusli Habibie menjabat Gubernur Gorontalo.
“Kalaupun ada nama gubernur sebelumnya yang sempat disebut sebut, itu wajar. Karena dulu di zaman mereka, GORR dan sejumlah proyek besar lainnya, cuma sebatas wacana,” ungkap Noval Abdussamad, Jubirsus Gubernur Gorontalo.
Bagi Noval, membandingkan GORR dengan prioritas penanganan kemiskinan adalah materi yang sudah basi. Karena bicara kemiskinan, tak sedikit anggaran Pemprov yang dikucurkan untuk itu, belum lagi dibantu pemerintah kabupaten/kota.
Dan GORR sendiri, adalah salah satu mega proyek yang didesain, jika selesai nanti bisa memberikan dampak ekonomi bagi rakyat banyak.
“Apa tidak ada materi lain, GORR selalu dibandingkan dengan kemiskinan. Pertanyaanya, di era mereka apa kemiskinan turun? terus infrastruktur besar apa yang sudah dibangun?,” ketus Noval.
Dikatakannya lagi, kalau memang yang dilakukan Gubernur Rusli Habibie adalah hal tidak baik, kenapa masyarakat mempercayakan memimpin di periode kedua. Tak cuma itu, kepercayaan pemerintah pusat untuk Gorontalo begitu tinggi.
“Anda bisa lihat, GORR yang tidak direalisasikan pemerintah sebelumnya karena katanya kemahalan, di zaman pak Rusli Habibie pemerintah pusat mau membiayainya. Ini bukan soal uang, tapi soal kesungguhan berjuang untuk daerah sendiri,” timpalnya.
Noval kembali menambahkan, proyek besar yang hanya jadi mimpi di pemerintahan sebelumnya, bukan cuma GORR. Banyak proyek infrastruktur yang akhirnya di zaman Gubernurnya Rusli Habibie, baru bisa dirasakan rakyat Gorontalo. [*]