Pojok6.id (Pohuwato) – Pani Gold Project telah berhasil mencatatkan 5 juta man-hour tanpa lost time injury (LTI). Sebuah pencapaian yang menegaskan komitmen seluruh pekerja proyek dalam mengutamakan keselamatan dan Kesehatan di setiap aspek operasional proyek.
Direktur Utama PT PETS dan PT GSM Boyke Poerbaya Abidin mengajak seluruh karyawan Pani Gold Project selalu mengutamakan keselamatan kerja. Capaian ini didukung komitmen berbagai entitas perusahaan yang beroperasi di Pani Gold Project, antara lain PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan beberapa perusahaan kontraktor.
Perusahaan memastikan kesiapan karyawan untuk bekerja melalui program “Selamatkah” apel pagi atau toolbox meeting, dan sosialisasi potensi bahaya di lingkungan kerja serta mitigasinya untuk mencegah insiden.
“Saya minta seluruh rekan kerja PGP untuk fokus, untuk benar-benar melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar. Tidak ada toleransi jika menyangkut keselamatan di pertambangan. Ini harus diwujudkan sesuai dengan kaidah pertambangan yang baik dan benar,” kata Boyke dalam keterangannya diterima, Sabtu, (19/8/2023).
“Ingat di luar sana ada keluarga dan masyarakat yang menunggu kita pulang dalam keadaan safe. Kita bekerja harus dalam kondisi aman,” katanya menambahkan.
Boyke meminta seluruh karyawan Pani Gold Project tidak merasa eksklusif dan merasa istimewa. Ia berharap karyawan PGP sedapat mungkin memberi dampak terhadap lingkungan sekitar.
“Di luar sana banyak masyarakat. Ingat, mereka adalah keluarga kita. Jangan sekali-kali merasa menjadi manusia eksklusif. Keberhasilan tambang adalah karena kerja bersama. Karenanya kita wajib untuk selalu memikirkan kondisi sekitar kita. Ini adalah wujud komitmen kita mengisi kemerdekaan,” ujarnya.
Sementara itu, External Affairs Manager Pani Gold Project Mahesha Lugiana menyampaikan capaian 5 juta man-hour tanpa LTI ini merupakan bukti komitmen Pani Gold Project dalam mengutamakan keselamatan saat bekerja.
“Pani Gold Project akan selalu melaksanakan praktek pertambangan yang baik [good mining practice] serta standar pengelolaan lingkung yang tinggi dan komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Mahesha.
Saat ini, beberapa kegiatan yang berjalan di PGP antara lain kegiatan pengeboran (drilling) di area Baganite, kegiatan operasional helikopter, pembongkaran material rig dan core shed di PBC Camp, konstruksi bangunan di Pioneer Camp serta konstruksi jalan Bypass. Kegiatan ini menggunakan beberapa alat berat yang bisa menimbulkan potensi bahaya.
Abdul Rahman dari Health, Safety and Environment (HSE) PGP menambahkan, 5 juta jam kerja tanpa Lost Time Injury (LTI) atau “Insiden Kehilangan Hari Kerja” adalah capaian yang membanggakan; berarti sejak dimulainya tahap pra-konstruksi PGP tidak pernah mengalami insiden yang menyebabkan karyawan tidak dapat melanjutkan pekerjaannya.
“Pencapaian kinerja K3 ini menandakan bahwa kesadaran karyawan terhadap K3 untuk mengurangi kecederaan di tempat kerja terlihat nyata dari pencapaian 5 juta jam kerja tanpa kecelakaan LTI ini,” kata Rahman. (Adv)