Orang yang Dikecewakan, Kini Berdiri Sebagai Pahlawan di GHM

Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, saat menghadiri salah satu lomba lari. Sumber foto: FB Idah Syahidah

Oleh : Rio Anwar Pala (Pemuja Rahasia)

Pojok6.id (Tajuk) – Siapa yang menyangka, sosok yang sebelumnya dikecewakan justru tampil sebagai pahlawan dalam panggung besar GHM. Bagaimana tidak? Wakil Gubernur Gorontalo, ibu Idah Syahidah, yang sempat menjadi sorotan karena namanya tidak dicantumkan dalam medali GHM, kini justru menuai simpati serta pujian dari berbagai kalangan.

Belum reda isu soal medali, publik kembali digemparkan oleh kabar bahwa GHM tidak mendapatkan izin jalan dari Wali Kota Gorontalo. Yang Kita semua tahu, sikap keras dan ketegasan Wali Kota saat ini bukanlah cerita baru, ia karakter yang kokoh, sulit dibelokkan, selalu berdiri pada kebenaran, dan jarang bisa ditembus oleh siapa pun..

Read More

Namun di tengah pusaran ketegangan itu, tampil sosok yang selama ini dikenal tenang, bijak, namun tajam dalam setiap langkah: ibu Idah Syahidah. Dengan tangan dingin, kecerdasan komunikasi, dan jiwa kepemimpinan yang matang, beliau berhasil mencairkan kebuntuan yang tampak mustahil ditembus. Ketegangan yang sempat mengeras perlahan luluh.

Padahal di balik ketegarannya, ada luka yang belum kering, rasa sakit karena namanya tidak dihargai melalui simbol medali.

Apakah dia marah?

Apakah dia kecewa?

Tentu. Siapa pun pasti akan merasa begitu.

Namun ia tidak tenggelam dalam perasaan itu. Beliau tidak terus mengungkit masalah itu. Beliau tidak menyimpan dendam. Ia memilih jalan pengabdian.

“Ini semua untuk rakyat,” begitu sikap yang beliau tunjukkan, tanpa banyak kata.

Mulut ini harus mengakui.

Kepala ini harus tunduk.

Ibu Idah itu seperti cerita kisah seorang pahlawan Islam wanita, Nusaibah binti Ka’ab (Ummu Umara) teguh, tahan ujian, namun tetap memilih berdiri di garis depan demi banyak orang.

Dan di sinilah letak keagungan itu: Meskipun nama Ibu Idah tidak terukir dalam medali, tetapi namanya sudah terukir kuat dalam hati rakyat Gorontalo.

Lebih dalam daripada logam. Lebih abadi daripada penghargaan seremonial.

Ibu Idah Syahidah telah menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan soal tercatat dalam simbol-simbol prestise, tetapi tentang kemampuan meredam konflik, merajut niat baik, dan memastikan rakyat tidak menjadi korban pertarungan kepentingan politik.

Di tengah kekecewaan yang kita semua rasakan, ia memilih untuk tidak emosi , tapi beliau memilih hadir untuk menjadi solusi, Sehat selalu Ibu Idah Syahidah.

Salam kagum dan hormat Dari saya,


RIO ANWAR PALA

            ( Pemuja rahasia )

Related posts