Pojok6.id (Bone Bolango) – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, menyampaikan urgensi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dalam transaksi elektronik pada masyarakat.
Hal itu disampaikan Merlan, saat diwawancarai oleh awak media, usai membuka kegiatan High Level Meeting, Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Pengenalan Aplikasi Klik PAD, Kabupaten Bone Bolango, di Lt 2 Ballroom Saronde, Hotel Aston Gorontalo, Selasa (14/11/2023).
Merlan menyoroti tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha dan masyarakat, dalam mengenali transaksi secara elektronik tersebut. Menurutnya, hal ini bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat, namun harus ada sosialisasi yang massif dari seluruh pihak
“Kita tidak boleh menyalahkan petugas yang belum menggunakan Kode Respon Cepat Indonesia Standard, tapi kita menyadari bahwa masyarakat kita masih belum terbiasa dengan QRIS atau transaksi elektronik lainnya. Ini memerlukan waktu, proses, dan sosialisasi yang massif, yang harus dilakukan secara berkelanjutan,” ungkap Merlan.
Lebih lanjut, Ia menegaskan perlunya upaya berkelanjutan dalam mengubah pola pikir masyarakat, terhadap transaksi elektronik. Ia menyoroti kebiasaan yang hanya menggunakan QRIS saat ada kegiatan keuangan saja.
“Dalam contoh di Jawa, tidak ada pilihan lain. Jika tidak memiliki QRIS, harus menggunakan transfer, meskipun membawa uang tunai, mereka tidak mau menerimanya. Ini memerlukan komitmen dari para petugas karena kebiasaan menggunakan uang tunai seringkali karena alasan kenyamanan,” tambahnya.
Terakhir, Merlan menekankan pentingnya komitmen dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta penjual individual. Ia mengusulkan strategi insentif, seperti memberikan reward bagi pengguna QRIS, untuk mendorong penggunaan yang lebih luas.
“Mungkin mereka yang menggunakan QRIS akan mendapatkan reward dari setiap transaksi, mungkin sekitar 5000 atau lebih. Dengan cara ini, orang akan berlomba-lomba untuk menggunakan QRIS” tandasnya. (Adv)
