GORONTALO – Tanaman eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan yang menjadi masalah penyebab pendangkalan di Danau Limboto. Namun ditangan Encis Bisa (30) warga Kelurahan Kayu Bulan, eceng gondok dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis.
Encis mengatakan ide untuk memanfaatkan eceng gondok menjadi kerajinan tangan tersebut muncul pada tahun 2009 silam.
“Waktu itu ada pelatihan yang diadakan oleh pemerintah kabupaten membuat kerajinan dari eceng gondok. Dan berlanjut sampai sekarang” kata Encis saat ditemui di rumahnya sekaligus menjadi tempat untuk memproduksi kerajinan tangan, Senin (21/10/2019).
Encis mengatakan kerajinan tangan berbahan eceng gondok itu dibuat menjadi tas, tempat tisu, sandal hingga sepatu. Kerajinan itu juga dijual dengan harga yang bervariasi, dari 15 ribu rupiah hingga 150 ribu rupiah.
“Harganya macam-macam tergantung ukuran dan tingkat kesulitan,” kata Encis yang saat ini turut menjadi anggota kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) Alata.
Ia menyebut dalam memproduksi kerajinan berbahan eceng gondok dibantu oleh dua orang rekannya dengan omset perbulan 3 hingga 4 juta.
Ia pun mengakui kekurangan pekerja menjadi kendala yang dihadapi padahal permintaan dari luar daerah cukup banyak dan belum bisa dipenuhi.
“Kalau yang beli ini kebanyakan dari luar daerah sampai luar negeri, malah kalau orang lokal kurang berminat,” katanya. (IYS)
Walaupun sudah dijual di berbagai daerah, menurut Encis, pembuatan kerajinan tangan tersebut masih kekurangan Sumber Daya Manusia, karena permintaan yang cukup banyak.(IYS)