UNG – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyelenggarakan Workshop dalam penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan sosialisasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Sabtu (20/2/2021) di ruang rapat Rektorat Universitas Negeri Gorontalo.
Dr.Arwildayanto, S.Pd., M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) mengungkapkan bahwa, workshop ini adalah paduan dari dua kegiatan yaitu penyusunan rencana pembelajaran semester (RPS) dan sosialisasi penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Untuk Workshop ini tujuan kegiatan utamanya adalah bagaimana kita menyiapkan dokumen pembelajaran yang sesuai dengan kebijakan mas menteri terkait dengan merdeka belajar dan kampus merdeka,” ungkap Arwil saat diwawancarai awak media di sela-sela kegiatan.
Menurut Arwil dengan upaya tersebut dapat meningkatkan jumlah pengunjung website ung.ac.id dan bisa terus bertambah sesuai dengan kriteria perangkingan yang di lakukan oleh webometrics.
“Kita ingin meningkatkan perangkingan di UNG dalam hal jumlah visitor di ung.ac.id, sehingga mahasiswa kita yang aktif dua ribu lebih dan berharap setiap perkuliahan mereka akan mencari RPS yang akan digunakan,”ujarnya.
Sedangkan untuk sosialisasi penelitian dan pengabdian masyarakat, Dekan FIP itu menjelaskan bahwa hal ini lebih awal dilakukan agar dosen lebih siap dengan proposal yang dihasilan.
“Tahun ini kita tidak mendapatkan riset anggaran yang memadai dari kementrian, mungkin judul yang ditawarkan kurang menarik atau salah kamar, sehingga kita tidak dibiayai,” tambahnya.
Disamping itu Arwil juga menjelaskan, dengan keterbatasan anggaran dari universitas, ia juga sudah menyiapkan anggaran di tingkat fakultas lebih kurang tiga ratus juta, dan akan disosialisasikan agar semua dosen bisa meneliti sebagai kewajiban tri dharma perguruan tinggi.
“Kita berharap semua dosen yang belum naik pangkat selama lima tahun terakhir, itu akan kita tugaskan untuk meneliti, jadi sekarang di FIP itu ada namanya SCIMS penugasan lebih kurang dua puluh judul, jadi kriterianya adalah dosen yang belum naik pangkat kita berikan penugasan meneliti kita biayai sebanyak enam juta rupiah per kegiatanya dengan output bisa menghasilkan artikel, jika sudah menghasilak artikel berarti sudah bisa naik pangkat,” pungkasnya. (adv/ryn)