Menengok Pengelolaan Ayam KUR di SMA 2 Limboto

Seorang guru pembimbing memperlihatkan kepada siswa cara membuat campuran vitamin untuk air minum ayam. (Foto : Haris-Humas

GORONTALO – Selain sebagai tempat belajar mengajar di kelas, SMA Negeri 2  Limboto Kabupaten Gorontalo juga mulai  melaksanakan aktivitas yang melatih para siswa untuk mengembangkan jiwa entrepreneur atau jiwa berwira usaha.

Djarham Yunus, Wakil Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana, mengatakan sejak tahun 2017 sekolah ini telah menjadi sekolah entrepreneur. Salah satu yang dikelola sejak September tahun 2019 adalah ayam Kampung Unggulan Rusli (). Bibit ayam yang berasal dari Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo ini dikelola oleh guru dengan melibatkan para siswa.

“ Bulan September lalu kami mendapatkan 250 ekor ayam KUR, lalu bulan November ini kami mendapatkan tambahan 250 ekor lagi”, ujar Djarham.

Read More

Djarham menjelaskan 250 ekor bibit ayam KUR yang pertama kali mereka dapatkan sudah habis terjual. “Kurang lebih 48 hari perawatan sejak pertama kali menerima bibit, kami sudah bisa memanen ayam dengan ukuran berat 0,7 kg – 0,9 kg per ekor”, jelas Djarham.

Ayam yang dipelihara tersebut lalu dijual ke beberapa penampung ayam atau warung-warung makan dengan jumlah pengambilan sekitar 20 -30 ekor sekali pengambilan dengan harga kisaran Rp35 Ribu per ekor. Diantara merekapun ada komunitas pemelihara ayam KUR. Mereka akan saling kontak jika ada kebutuhan ayam yang siap untuk dijual.

“ Penjualan 250 ayam KUR yang siap dipanen bisa dilakukan dalam seminggu”, ungkap Djarham.

Hasil dari penjualan ayam KUR yang dikelola SMAN 2 Limboto lalu dimanfaatkan untuk pembelian pakan, perawatan ayam, dan pengembangan kandang. (Adv)

Sumber : Humas

Related posts