Marten Taha: Smart City Harus Tetap Berpegang Teguh Pada Kearifan Lokal

Kearifan Lokal
Wali Kota Marten Taha saat menjadi salah satu pemateri dalam webinar yang digelar oleh Cllimate Institute bersama Friedrich Naumann Foundation, Kamis (25/2). Foto: Bude

KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo mengatakan, penerapan konsep Smart City di Gorontalo harus tetap berpegang teguh pada kearifan lokal. Hal tersebut disampaikan Marten Taha saat menjadi salah satu pemateri dalam webinar yang digelar oleh Cllimate Institute bersama Friedrich Naumann Foundation, Kamis (25/2/2021).

Dalam pemaparannya, Marten Taha menyampaikan Berangkat dari falsafah lokal dan visi Kota Gorontalo yaitu Sejahtera, Maju, Aktif, Religius dan Terdidik, dikembangkanlah konsep smart city.

“Konsep Smart City terdiri dari Huyula (smart mobility), Dulohupa (smart democracy), Moulindhapo (smart thinking), Tinepo Waw Tombulao (smart human relation), Hileiya (smart care), Tolianga (smart affection), Tayade (smart economic), Ilomata (smart innovation), Timamango (smart service) dan Motolopani (smart creativity).

Read More
Foto: Bude

Marten menambahkan, konsep tersebut disusun untuk mewujudkan Efisiensi, Transparansi, serta Partisipasi aktif dari masyarakat.

Selain Marten Taha, webinar bertema “Menuju Smart City: Regulasi, Tantangan dan Inovasi” tersebut juga menghadirkan Eduart Wolok, ST, MT (Rektor Universitas Negeri Gorontalo) dan Putri Damayanti Potabuga, M.Si (Direktur Climate Institute), yang dimoderatori oleh Aljunaid Bakari, M.Si. (adv/rwd)

Related posts