Belanda – Wim Kok, mantan perdana menteri Belanda yang membantu membentuk politik berbasis konsensus yang terkenal di negara itu dan mengawasi disahkannya eutanasia dan perkawinan sesama jenis, meninggal pada Sabtu (20/10) karena gagal jantung. Dia berusia 80 tahun.
Kok memimpin dua koalisi sentris antara 1994 dan 2002, mengawasi periode pemulihan ekonomi dan kemudian pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Seorang pemimpin serikat buruh pada awal karirnya, dia adalah seorang pencetus “polder” atau model konsensus yang terkenal di negara itu, dimana serikat-serikat setuju untuk menekan upah dengan imbalan pekerjaan yang lebih banyak, sementara perusahaan-perusahaan dan pemerintah menjamin akan memberikan dukungan dan pelatihan ulang kepada karyawan yang mengalami PHK.
Sebagai perdana menteri, dia mengekang pengeluaran dalam bidang layanan kesehatan, pensiun, pendidikan dan tunjangan anak, dan menggunakan sisa anggaran itu untuk memperluas lapangan kerja. [*]
Sumber Berita dan Foto : VoA Indonesia